Sempat menurun, kondisi kesehatan Ani Yudhoyono membaik

Kondisi istri Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono yang tengah menjalani pengobatan di rumah sakit di Singapura karena kanker darah dikabarkan menurun.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Renanda Bachtiar menjelaskan, penurunan kondisi kesehatan Ani Yudhoyono sudah terjadi sejak kemarin, Rabu (29/5). Suhu tubuh Ani meningkat akibat penurunan kondisi kesehatan itu.

"Karena itu, tim dokter menganjurkan agar ibu Ani dipindah ruang rawatnya ke ICU. Kami juga ingin bu Ani dapat perawatan maksimal," kata Renanda, saat dihubungi, Kamis (30/5).

Meski demikian, kata Renanda, kondisi Ani saat ini tidak terlalu mengkhawatirkan. "Hanya saja di ICU alat-alat lebih lengkap dan penanganan suster-suster lebih intensif," ucap Renanda.

Renanda menyampaikan kondisi Ani saat ini juga sudah berangsur membaik. Karena itu, dia berharap penyakit Ani Yudhoyono dapat berangsur pulih.

"Saat ini, bu Ani masih ditangani intensif di ICU National University Hospital (NUH), Singapura. Mohon doanya dari semua teman-teman di tanah air," kata Renanda.

Seperti diketahui, Ani Yudhoyono telah divonis mengidap kanker darah oleh dokter NUH, Singapura. Sejak itu, SBY harus menemani sang istri untuk menjalani perawatan di rumah sakit.

Warganet turut mendoakan agar Ani Yudhoyono lekas sembuh. Tagar #DoaUntukBuAni pun nangkring di posisi pertama trending topic Twitter. 

Bunda Ani..!!
Rindu kondisi seperti ini, tertawa penuh bahagia. Pulih kembali ibunda..!!

Mohon doanya tweeps untuk ibunda kami Ani Yudhoyono. Kondisi beliau agak menurun dan demam sejak kemarin sore. Kekuatan doa akan melahirkan mujizat kesembuhan. pic.twitter.com/32C8EZ3gy6 — FERDINAND HUTAHAEAN (@FerdinandHaean2) May 30, 2019

Februari lalu, SBY menjelaskan kondisi Ani melalui rekaman video. "Saya sampaikan kepada para sahabat di Tanah Air, Ibu Ani mengalami blood cancer atau kanker darah dan karenanya harus menjalani pengobatan dan perawat yang intensif di National University Hospital Singapura," kata SBY, dalam sebuah video yang diambil dari Singapura, Rabu (13/2).