sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tiga BUMN garap kawasan industri Subang

Tiga BUMN, yakni WIKA, PTPN, dan RNI mengembangkan kawasan industri seluas 11.000 hektare di Subang.

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Rabu, 03 Jul 2019 17:53 WIB
Tiga BUMN garap kawasan industri Subang

Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) menjalin kerja sama investasi dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII (Persero) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) untuk mengembangkan kawasan industri Subang.

Sinergi antara ketiga BUMN tersebut tertuang dalam nota kesepahaman bersama (Memorandum of Understanding/MoU) yang ditandatangani oleh Direktur Utama WIKA Tumiyana, Direktur Utama PTPN VIII Wahyu bersama Direktur Utama RNI B Didik Prasetyo, di Jakarta.

“Subang punya potensi yang sangat besar sebagai kawasan industri karena mendapatkan akses langsung melalui Tol Cipali ke Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati. Dengan demikian, kami mengharapkan kerjasama ini akan memberikan keuntungan yang signifikan kepada WIKA, PTPN VIII, dan RNI,” kata Tumiyana lewat keterangan resmi, di Jakarta, Rabu (3/7).

Menurut dia, WIKA, RNI, dan PTPN VIII akan menjajaki peluang investasi pengembangan kawasan industri di atas lahan seluas lebih dari 11.000 hektare di Subang.

Fokus pembangunan akan diarahkan pada bangunan industri, perumahan, komersial, fasilitas publik beserta infrastruktur, baik jalan, air, dan gas serta yang lainnya.

Kerja sama yang terjalin diyakini Tumiyana memiliki prospek yang sangat baik.

Subang dan dua daerah lainnya, yaitu Majalengka dan Cirebon telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai Segitiga Rebana dan diproyeksikan akan menjadi salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terbesar di Indonesia.

Tumiyana yakin, pertumbuhan Subang juga akan turut didongkrak dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Sponsored

Kehadirannya diyakini akan menghidupkan tidak hanya pada kawasan yang dilalui, namun berdampak pada sektor industrial, baik di Jakarta maupun Jawa Barat.

Keuntungan lain yang akan didapatkan oleh Perseroan adalah dari segi portofolio pengembangan kawasan yang masuk dalam rencana strategis investasi.

Pada belanja modal tahun 2019 sebesar Rp18,19 triliun, sekitar 35,1% akan digunakan WIKA untuk pengembangan usaha di sektor building dan properti. Lalu sekitar 21,7% untuk pengembangan usaha infrastruktur.

Kedua sektor tersebut dipandang memiliki peran penting dalam upaya pengembangan kawasan.

Berita Lainnya
×
tekid