Gabung timnas Qatar U-23, Lotfi Madjer khianati Aljazair?

Tim nasional Qatar U-23 makin serius menatap Piala Asia U-23 2024 pada 15 April 2024 hingga 3 Mei 2024 mendatang. Mereka berkumpul di grup "keras" A dengan dua tim kuat Australia dan Yordania serta debutan Indonesia.

Tujuan mereka tentu mengincar sukses penyelenggaraan sekaligus meraih prestasi lolos ke Olimpiade Paris 2024. Salah satu topik yang menarik: program pemain naturalisasi Qatar.  

Gencarnya tim tuan rumah merekrut talenta asing turut mengundang kehebohan di Aljazair. Komunitas sepak bola Aljazair dihebohkan dengan pemberitaan yang melibatkan Rabah Madjer, pemain legendaris sekaligus mantan bintang FC Porto.

Kontroversi tersebut dipicu ketika dikabarkan putra Madjer, Lotfi, memilih bermain untuk tim Qatar U-23 dibandingkan membela Aljazair. Namun, Madjer dengan cepat mengambil tindakan untuk meluruskan rumor tersebut.

Menurut keterangannya kepada saluran Dzair Tube, Madjer mengklarifikasi bahwa putranya belum pernah menerima undangan dari FAF (Federasi Sepak Bola Aljazair) untuk bergabung dengan tim nasional Aljazair level mana pun baik junior maupun senior.

Kendati diketahui Lotfi menjadi salah satu pemain terbaik di tim muda klub Paradou AC, Aljazair. Menurut ayahnya, bakat dan potensi Lotfi seharusnya diakui dan diberi kesempatan mewakili negaranya.

Madjer melanjutkan dengan menekankan bahwa putranya tidak pernah menolak Aljazair. “Dia seratus persen putra Aljazair,” tegasnya dikutip Dzair Tube.

Ia mengimbau masyarakat Aljazair untuk tidak menilai Lotfi secara tidak adil dan membiarkan dirinya sendiri.

Dilansir Transfermarkt, Lotfi Madjer lahir pada 1 Mei 2002, saat ini berusia 21 tahun. Spesialis mengampu posisi gelandang atau sayap kanan dengan tinggi badan 1,80 meter.

Memperkuat klub Al-Duhail SC, dia bergabung sejak 1 Januari 2022 dengan nilai pasaran EUR125 ribu (Rp2,1 miliar). Catatannya empat tampilan di Stars League (Liga Utama Qatar) dan tiga laga AFC Champions League 2024.

Bakat Lotfi amat menjanjikan karena DNA-nya mengalir kisah legenda juara Piala Eropa 1987. Sang ayah, Rabah Madjer, mencetak gol lewat tumit ke gawang Bayern Munich saat itu dalam kemenangan FC Porto 2-1 pada final di Ernst-Happel-Stadion, Wina, Austria.(dzair-tube, transfermrkt)