sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Piala Asia 2023: Jarak terjauh Korea Selatan ke final ditantang Yordania

Yordania akan berkutat karena kebugaran pemain sayap Mousa Al-Tamar.

Arpan Rachman
Arpan Rachman Selasa, 06 Feb 2024 17:04 WIB
Piala Asia 2023: Jarak terjauh Korea Selatan ke final ditantang Yordania

Mereka imbang 2-2 di Grup E. Korea Selatan kembali berhadapan dengan Yordania untuk memperebutkan tempat di final Piala Asia 2023. Laga ini digelar di Ahmad bin Ali Stadium, Al-Rayyan, Selasa (6/2) pukul 22:00 WIB.

Dilansir K League United, kedua tim bermain pada Jumat (2/2) malam di babak perempat final sehingga keduanya memiliki jumlah hari istirahat yang sama. Yordania belum pernah mencapai semifinal sejauh ini, sementara Korea ingin memenangkan kompetisi untuk pertama kalinya dalam 64 tahun.

Menurut Opta, Korea difavoritkan mencapai final dengan kemungkinan 68,35. Pasukan Jurgen Klinsmann juga difavoritkan untuk memenangkan turnamen dengan 32,9%, hanya satu persen lebih banyak dari Iran. Opta memberi Yordania peluang 8,3% untuk memenangkan Piala Asia 2023 tetapi peluangnya cuma 31,7% untuk mengalahkan Korea.

Korsel tidak akan diperkuat Kim Min-jae karena skorsing, bek tengah Bayern Munich itu mendapat kartu kuning kedua di turnamen saat menang atas Australia. Pelatih Jurgen Klinsmann mungkin harus memikirkan bagaimana dia akan mendekati permainan dari segi formasi dengan opsi tiga bek.

Di lini belakang, Park Jin-seop bisa berbaris bersama Kim Young-gwon dan Jung Seung-hyun. Klinsmann telah mengisyaratkan kemungkinan itu namun mengakui bahwa ada sesuatu yang harus dia pertimbangkan.

Yordania akan berkutat karena kebugaran pemain sayap Mousa Al-Tamari. Bintang Montepellier itu hanya diistirahatkan saat melawan Bahrain tetapi selalu tampil. Pemain berusia 26 tahun ini ditempatkan di sayap kanan dan mencetak dua gol di pertandingan pertama grup melawan Malaysia.

Sementara Ali Olwan dan Hamza Al-Dardour keduanya diskors serta Mohammad Abu Zraiq diragukan tampil karena cedera.

Kilas balik imbang 2-2 di Grup E tiga pekan lalu sungguh luar biasa. Korsel tampaknya memegang kendali setelah penalti Son Heung-min pada menit kesembilan. Namun, Korea kehilangan kendali dan ketenangan menjelang jeda; bunuh diri Park Yong-woo pada menit ke-37 disusul gol Yazan Al Naimat pada tambahan waktu enam menit. Korea akhirnya kembali tenang di babak kedua dan mulai menemukan ritme. Tembakan Hwang In-beom dari tepi kotak penalti berhasil melewati Yazan Al Arab menjadi gol bunuh diri, untuk menyelamatkan satu poin.

Sponsored

Sebelumnya, kedua tim terakhir kali bertemu pada November 2014 dalam pertandingan persahabatan dengan Korea muncul sebagai pemenang 1-0. Han Kyo-won mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut pada menit ke-34.

Ini pertemuan pertama dalam enam tahun dan laga kompetitif sebelumnya dimulai pada tahun 2008 – Pra-Piala Dunia di Yordania. Penalti Park Chu-young membuat Korea menang 1-0. Salah satu pertemuan khusus yang akan dikenang kembali oleh warga Yordania ialah hasil imbang 2-2 antara kedua negara pada Mei 2008 di Pra-Piala Dunia 2010.

Panggung semifinal Piala Asia 2023 ini menjanjikan sesuatu. Kedua tim siap menempuh jarak jauh, jika diperlukan, dengan perpanjangan waktu dan penalti, kata pelatih mereka pada Senin (5/2).

Meskipun Yordania yang dibesut Hussein Ammouta mencapai semifinal dengan kemenangan atas Irak dan debutan Tajikistan di waktu normal, Korsel mengalami perjalanan yang sulit ke empat besar melawan tim kelas berat Asia, Arab Saudi dan Australia.

Skuad Klinsmann memerlukan adu penalti buat mengalahkan Saudi sebelum memaksakan perpanjangan waktu melawan Australia di perempat final, bermain 120 menit pada kedua laga dibandingkan dengan Yordania yang cukup istirahat.

“Kalau harus menderita, untuk mencapai akhir jika diperlukan – 120 menit, adu penalti – kami siap untuk itu,” kata Klinsmann jelang pertandingan dikutip Al Jazeera.

“Ada banyak sekali faktor yang penting untuk melangkah jauh di turnamen ini dan kami mempersiapkannya dengan baik. Kami mulai di Seoul pada tanggal 26 Desember untuk membangun kebugaran dan kami hanya mengalami dua cedera sekarang. Kami sangat lapar.

“Ini soal fisik dan mental, tapi juga semangat tim. Ini adalah maraton dan kami mendekati finis maraton. Mudah-mudahan kami bisa memenangkan semuanya,” kata Klinsmann.

Korsel melaju setelah memaksakan perpanjangan waktu di kedua pertandingan babak 16 besar dan perempatfinal dengan gol di menit-menit akhir, dan Ammouta memuji ketangguhan mereka.

“Memang betul Korsel punya potensi besar dari segi kesiapan mental, teknis, dan taktis. Kami telah melihatnya di berbagai pertandingan – kontrol, penguasaan bola, dan pergerakan bola yang cepat,” katanya.

“Saya harap kami sudah mencapai titik untuk menampilkan performa bagus, terutama di menit-menit akhir pertandingan. Arab Saudi dan Australia unggul dan mereka membuat kesalahan pada akhirnya.

“Fokus kami harus kuat dan itu akan melelahkan. Ini perlu, kami harus berjuang,” tegasnya.

Ammouta menambahkan bahwa kelelahan mungkin tidak menjadi faktor dalam semifinal karena Korsel menunjukkan betapa baik mereka mengatasi perpanjangan waktu dalam dua pertandingan berturut-turut.

“Meskipun bermain 120 menit dua kali, semua orang tahu nilai Korsel pada level individu dan kolektif. Bermain 120 menit berarti mereka dalam kondisi bagus,” kata Ammouta.

“Mereka adalah pemain profesional; mereka dapat dengan mudah bugar kembali secara fisik dan mental dalam 48 jam. Saya pikir bermain 120 menit tidak akan membuat perbedaan,” pelatih kelahiran Maroko itu meyakinkan.

Sebaliknya Klinsmann, yang telah memenangkan beberapa gelar internasional sebagai pemain dan pelatih, punya nasihat sederhana untuk para pemainnya.

“Santai saja, tunggu, hilangkan semua hal yang tidak penting saat ini,” kata juru taktik asal Jerman.

“Kesebelasan ini berpengalaman, mereka sangat termotivasi. Mereka sangat positif sehingga mereka hanya ingin melaju ke final dan membuktikan diri,” ucapnya.

Ini akan menjadi pertemuan keenam antara kedua tim dalam pertandingan yang berlangsung sejak 20 tahun lalu. Yordania belum mencatatkan kemenangan melawan Korsel tetapi baru merasakan kekalahan dua kali. Pertemuan pertama terjadi di Piala Asia 2004 dan berakhir imbang 0-0 di babak penyisihan grup.

Yordania sudah kalah sekali di turnamen ini ketika mereka dikandaskan Bahrain di pertandingan penyisihan grup. Namun, mereka memiliki tiga kemenangan dibandingkan dua kemenangan Korea Selatan. Dua kemenangan terakhir terjadi dalam waktu 90 menit, di mana tim Korea memerlukan waktu tambahan dalam dua pertandingan sistem gugur mereka sejauh ini.

Penyerang Hamza Al-Dardour kembali dari skorsing menyusul kemenangan perempatfinal atas Tajikistan. Yazan Al-Naimat akan kembali memimpin lini depan, setelah mencetak dua gol di turnamen – termasuk sekali melawan Korsel di babak penyisihan grup.

Korsel tidak khawatir akan cedera terbaru, namun telah bermain selama 120 menit dalam dua pertandingan terakhir mereka. Hwang Hee-chan baru pertama menjadi starter di turnamen pada pertandingan terakhir, sehingga kebugarannya dinilai bagus. Lee Jae-sung disebut-sebut sebagai opsi untuk menyegarkan kekuatan lini serang Cho Gue-sung.

Prediksi susunan pemain

Yordania:
Yazeed Abu Laila, Ehsan Haddad, Mahmoud Al Mardi, Salem Al Ajalin, Yazan Al-Arab, Abdallah Nasib, Raja’ei Ayed, Noor Al-Rawabdeh, Yazan Al Naimat, Mousa Tamari, Anas Al Awadat.

Korea Selatan: Jo Hyeon-woo, Kim Tae-hwan, Kim Min-jae, Kim Young-gwon, Seol Young-woo, Park Yong-woo, Hwang In-beom, Lee Kang-in, Son Heung-min, Hwang Hee-chan, Cho Gue-sung.(kleagueunited,aljazeera)

Berita Lainnya
×
tekid