sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Prospek miris timnas U-23 gagal Olimpiade Paris 2024

Piala Asia U-23 Qatar 2024 segera menjadi gelanggang pembuktian pasukan Garuda muda. Ajang ini digelar pada 15 April-3 Mei 2024.

Arpan Rachman
Arpan Rachman Jumat, 29 Mar 2024 16:50 WIB
Prospek miris timnas U-23 gagal Olimpiade Paris 2024

Perayaan meriah karena dua kemenangan tim nasional senior atas Vietnam di Pra-Piala Dunia 2026 baru saja berlalu. Saatnya kini atensi publik Tanah Air harus kembali membumi.

"Membumi" artinya, seperti biasa, harus siap-siap merasa kecewa. Sabar saja, ini ujian. Jadi, tidak perlu muluk-muluk mengidamkan timnas U-23 akan mengukir ulang kisah indah Ramang cs di Olimpiade Melbourne 1956, satu-satunya sejarah olimpiade untuk PSSI.

Piala Asia U-23 Qatar 2024 segera menjadi gelanggang pembuktian pasukan Garuda muda. Ajang ini digelar pada 15 April-3 Mei 2024.

Tiga peringkat terbaik akan menuju Olimpiade Paris. Sementara semifinalis terakhir menjalani play-off melawan wakil CAF (Afrika). Tersedia jatah 3,5 tiket langsung AFC yang diperebutkan 16 negara.

Indonesia bergabung dalam "neraka" Grup A bersama tuan rumah Qatar, Australia, dan Yordania. Secara rasional, kans PSSI U-23 nyaris mustahil untuk lolos dari grup keras ini. 

Dilansir Korea Joongang Daily, pada kejuaraan WAFF Cup U-23 2024 Yordania menempati peringkat kelima setelah mengandaskan Irak 1-3. Australia pada Selasa (26/3) meraih gelar runner-up dalam turnamen pemanasan ini, dikalahkan sesama tim undangan Korea Selatan 3-4 melalui adu penalti di final.

Skuad Shin Tae-yong bisa juga terjangkit penyakit mental bawaan "kehilangan motivasi sebelum bertanding". Ini bukan lantaran faktor teknis atau nonteknis belaka.

Tapi karena tim sepak bola putra Israel sudah lebih dulu hadir di Olimpiade Paris 2024. Jika juara Piala Asia U-23 2024, Indonesia otomatis masuk ke Grup D Olimpiade Paris 2024. Undian telah memplot juara Asia untuk bertemu dengan Paraguay, Mali, dan "tim penyakit" Israel.

Sponsored

Mungkinkah akan ada tokoh politik yang campur tangan lagi membatalkan keikutsertaan PSSI ke pesta olahraga sedunia apabila lolos dari Piala Asia U-23 2024 dan bertanding dengan Israel?  Siapa gerangan politikus yang kuat mentalnya sanggup menanggung sumpah-serapah pencinta bola dan balas dendam kesumat netizen?

Andainya jadi runner-up nanti, Indonesia tetap berkemungkinan menantang Israel di 16 Besar Olimpiade Paris 2024. Kalaupun hanya sebagai juara ketiga atau menang play-off lawan wakil CAF, Israel akan tetap "menghantui" Indonesia.

Di luar itu, kans PSSI U-23 di Piala Asia U-23 2024 di atas kertas praktis seperti "tertutup" sebelum kejuaraannya dimulai karena pemain U-23 yang sukses di timnas senior juga akan sulit dipanggil, terutama mereka yang berkarier di luar negeri, karena ajang itu tidak masuk kalender FIFA.

Maka tentu lebih baik menjadikan turnamen ini sebagai wahana menguji coba pemain-pemain lapis kedua di luar tim inti pilihan STY.

STY berhak tak usah memanggil kiper Adi Satryo dan Ernando Ari atau bek Rizky Ridho, dan striker Ramadhan Sananta. Juga Pratama Arhan, Elkan Baggott, Witan Sulaeman, Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, Rafael Struick, apalagi Jay Idzes dan Nathan Tjoe-A-On.

Biarkan saja mereka semua fokus dulu main di klub masing-masing. Baru kemudian diajak tampil lagi untuk lanjutan Pra-Piala Dunia 2026, pada Juni mendatang.

Berita Lainnya
×
tekid