close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
 Foto AFC
icon caption
Foto AFC
Olahraga
Selasa, 30 April 2024 14:07

Uzbekistan U-23 belum puas

Seperti sudah takdir, aksi kamikaze itu justru ditiru Arhan 4 menit kemudian ke gawang sendiri. Seorang pemain yang ketiban sial. 
swipe

Intervensi wasit Sivakorn Pu-Udom dari Thailand di bilik tayang Video Assistant Referee (VAR) telah menaklukkan tim nasional Indonesia U-23. Bermain lawan Uzbekistan U-23 pada semifinal Piala Asia U-23 Qatar 2024 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Senin (29/4), Garuda Muda menyerah 0-2. 

Tiga kali keputusan kontroversial menodai laga. Sivakorn memberi masukan kepada wasit utama Shen Yinhao (China) agar tidak memberi pelanggaran di menit ke-27. Ketika itu baru saja terjadi pelanggaran terhadap Witan Sulaiman di sudut sempit dalam kotak penalti. 

Pada menit ke-63, VAR lagi-lagi mengintervensi lapangan pertandingan. Gol Muhammad Ferarri dianulir meski tayangan ulang menunjukkan umpan belum dilepaskan Pratama Arhan tatkala Ramadhan Sananta tertangkap offside. 

Terakhir, kartu merah untuk bek Rizky Ridho di menit ke-82 cukup ganjil karena aksi permainan bukan sedang berebut bola. Pemain Uzbekistan malah menyerobot masuk ke dalam ruang gerak Rizky yang telah membuang bola. Bola itu 100% milik kapten kesebelasan Indonesia. 

Sejak Ridho mengambil posisi kuda-kuda sampai mengayunkan kaki, sang lawan harus mengerem laju larinya jika berniat menjunjung sportivitas permainan. Tujuannya supaya mereka tidak bertubrukan. Tapi pemain Uzbekistan itu bahkan menabrakkan dirinya ke depan dengan membuka selangkangannya, seperti aksi kamikaze. 

Seperti sudah takdir, aksi kamikaze itu justru ditiru Arhan 4 menit kemudian ke gawang sendiri. Seorang pemain yang ketiban sial. 

Lepas dari skandal VAR Doha yang terjadi, pertandingan berlangsung menyulitkan timnas besutan Shin Tae-yong. Hanya tiang dan mistar tiga kali menyelamatkan gawang Indonesia dari kebobolan lebih banyak gol. Sepanjang laga mereka tertekan. Keletihan tampak memberatkan otot kaki-kaki Garuda Muda yang dipaksa harus terus berlari. 

Pelatih kepala Uzbekistan Timur Kapadze berani memasukkan enam pemain pengganti dari tim yang mengalahkan Arab Saudi di perempat final, termasuk penentu kemenangan Khusain Norchaev. Sementara STY membuat tiga perubahan di mana Ramadhan Sananta menggantikan Rafael Struick yang diskors. 

Namun, Kapadze tidak sepenuhnya senang karena merasakan tekanan untuk mencapai final berdampak pada penyelesaian akhir timnya. Ia kurang puas.

“Memang benar kami mendominasi pertandingan ini, para pemain saya lebih baik secara fisik dan taktik. Itu adalah pertandingan di mana kami merasakan tekanan karena kami ingin lolos ke Olimpiade," kilahnya dilansir AFC.

Timur mengakui pemainnya bisa berbuat lebih banyak tetapi seperti yang dia katakan, ini pertandingan yang penuh tekanan bagi Uzbekistan. Mereka punya banyak peluang untuk mencetak gol tapi tidak memanfaatkan sebagian besarnya dan juga membuat beberapa kesalahan, yang harus mereka analisis dan perbaiki sebelum final.

Uzbekistan melaju ke final Piala Asia U-23 untuk ketiga kalinya dalam empat edisi. Kemenangan juga memastikan tempat Uzbekistan di Olimpiade sementara Indonesia harus memenangkan perebutan tempat ketiga pada hari Kamis (2/5) jika ingin merebut tiket ke Paris 2024.

Kunci kemenangan Serigala Putih sekali lagi adalah gelandang bertahan Abdurauf Buriev, yang mengawasi barisan belakang Uzbekistan dengan sempurna. Dia meraih penghargaan man-of-the-match untuk kedua kalinya, setelah melakukannya di pertandingan pembukaan melawan Malaysia.

Pemain berusia 21 tahun, yang mengenakan ban kapten pada malam itu menggantikan kapten reguler Jasurbek Jaloliddinov, senang dengan pencapaian Olimpiade mereka tetapi pada saat yang sama mendesak mereka untuk tetap fokus. 

Dalam mencapai final, Uzbekistan menjadi tim kedua yang mencapainya tiga kali dan juga melakukannya secara berturut-turut -- kedua rekor tersebut sama dengan Arab Saudi.

“Tidak ada tekanan bagi saya dengan menjadi kapten, itu memberi saya motivasi tambahan dan saya fokus pada permainan dan meraih kemenangan,” kata gelandang asal Olimpiade Tashkent tersebut. 

Sebanyak 14 gol yang dicetak sejauh ini di Qatar 2024, Uzbekistan telah menyamai rekor gol terbanyak oleh sebuah tim dalam satu edisi, yang dibuat Jepang pada tahun 2016. Sementara hitungan total mereka yaitu 56 gol menjadi yang terbanyak oleh tim Asia mana pun dalam sejarah turnamen.

img
Arpan Rachman
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan