Timnas U-17 ingin berbuat sesuatu agar suporter semangat

Dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia masih mencari cara untuk memaksimalkan potensi negara yang sangat besar, termasuk mengubah kecintaan besar terhadap sepak bola menjadi olahraga prestasi.

Tim nasional senior Indonesia telah menikmati kesuksesan besar tahun ini, dengan meraih medali emas di SEA Games 2023 serta lolos ke Piala Asia tahun depan di Qatar. Sementara itu, tim U-23 juga lolos ke Piala Asia U-23 2024, yang juga berlangsung di Qatar.

Pertanyaannya sekarang adalah: Bisakah tim U-17 juga memberikan semangat kepada suporter ketika debut di kenduri global? Indonesia lolos ke Piala Dunia U-17 secara otomatis sebagai tuan rumah turnamen tersebut.

Pelatih Bima Sakti merupakan mantan pemain internasional Indonesia yang mewakili negaranya pada tahun 1990an dan awal 2000an, mencetak 12 gol dalam 58 penampilan senior. 

Salah satu awal kariernya yang menarik adalah masuknya ia ke dalam tim muda Indonesia yang diundang berlaga di kompetisi Primavera Italia pada musim 1993/94. Sakti mewakili beberapa klub selama karier bermainnya, termasuk PSM Makassar, Persiba Balikpapan, dan Pelita Jaya, dan merupakan orang Indonesia pertama yang ambil bagian di Piala AFF baik sebagai pemain maupun pelatih.

"Saya merasa perkembangan pemain muda di Indonesia terus membaik. Di skuad tahun ini, saya yakin ada kemajuan signifikan. Mereka memiliki keterampilan dasar berkualitas tinggi dan pemahaman taktik yang lebih baik, baik secara individu maupun tim, dibandingkan generasi sebelumnya," kata Sakti.

Dia mengakui, para pemain diaspora sangat membantu, apalagi mengingat mereka berkesempatan bermain di liga kompetitif di negaranya masing-masing. Sebut saja Welber [Jardim] bersama Sao Paulo U-17 Brasil dan Amar [Brkic] dengan Hoffenheim U-17 Jerman.

"Saya yakin kontribusi mereka bisa sangat besar bagi tim. Kita berharap setelah era ini, akan ada era lain yang menyusul. Saya yakin sangat penting untuk memiliki proses kompetitif yang kuat untuk menghasilkan pemain berkualitas tinggi," tegas Bima.

Sebagai produk dari Liga TopSkor (liga pemuda Indonesia), Iqbal Gwijangge bermain untuk klub Bandung Pro United dan merupakan kapten tim U-16 Indonesia, juga dilatih oleh Bima Sakti. Ia dianugerahi beasiswa oleh PSSI, Kamar Dagang dan Industri Indonesia, dan Kedutaan Besar Hongaria, yang memungkinkannya berlatih di Puskas Akademia FC di Hongaria dari Februari hingga Juli 2023.

Meskipun biasanya ditempatkan di pertahanan untuk memaksimalkan tinggi badannya, Gwijangge juga dapat beroperasi sebagai gelandang bertahan bila diperlukan. Dengan kecerdasannya dalam membaca permainan dan fisik yang impresif, ia menjadi kunci membawa Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2022.

Ini akan menjadi penampilan perdana Indonesia di Piala Dunia U-17. Tuan rumah tergabung di Grup A bersama Panama, Maroko, dan Ekuador.

"Kami tidak boleh menganggap remeh mereka, dan kami juga tidak boleh memberikan terlalu banyak tekanan pada pemain kami. Kami telah mempersiapkan skuad kami dan staf pelatih kami telah menganalisis pemain-pemain berbahaya lawan. Kami telah mengantisipasi strategi yang akan kami gunakan untuk melawan mereka, namun kami akan fokus pada tim kami dan memberikan pemikiran secukupnya mengenai bagaimana lawan akan bermain," ujar Bima.

Pelatih U-17 menyadari ancaman dari seluruh lawan mereka di Grup A sama. Menurut dia, bahkan, mungkin mereka lebih baik dari tim seperti Inggris, Jerman, atau Spanyol. Di tingkat U-20 atau senior, negara-negara dengan [program remaja] sepak bola yang sangat maju memiliki pemain yang berpengalaman di kompetisi papan atas.
 
"Namun di usianya yang masih muda, seperti di kategori U-17, kita tidak boleh berasumsi bahwa tim seperti Ekuador, Panama, dan Maroko tidak sekuat para raksasa sepak bola," pungkas Sakti.