sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Habib Rizieq minta GNPF kontrak politik dengan Prabowo-Sandi

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab meminta GNPF Ulama untuk membuat kontrak politik dengan Prabowo-Sandiaga Uno.

Sukirno
Sukirno Minggu, 16 Sep 2018 09:17 WIB
Habib Rizieq minta GNPF kontrak politik dengan Prabowo-Sandi

Ketua Presidium Aksi Bela Islam, Kapitra Ampera mengatakan bahwa imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab meminta Gerakan Nasional Pendukung Fatwa (GNPF) Ulama untuk membuat kontrak politik dengan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebagai syarat dukungan.

"Habib (Rizieq) dukung Prabowo-Sandi tapi harus dengan kontrak politik," kata Kapitra saat konferensi pers, di Jakarta, Sabtu (15/9).

Dukungan terhadap Prabowo-Sandi akan diberikan setelah Prabowo-Sandi menandatangani kontrak politik yang diagendakan akan dilaksanakan pada acara Ijtima Ulama II yang akan digelar pada Minggu (16/9).

Kapitra pun mengaku telah mengetahui isi kontrak politik yang akan disodorkan GNPF Ulama kepada Prabowo-Sandi dalam Ijtimak Ulama II. Namun, ia menolak membeberkan isi kontrak politik tersebut saat diminta oleh wartawan untuk membacakannya.

Menurutnya, pihak GNPF Ulama adalah pihak yang berwenang mempublikasikan isi kontrak politik tersebut.

"Biar mereka saja yang membacakannya," kata Kapitra.

Menurut dia, Rizieq menyampaikan kepadanya pentingnya kontrak politik untuk mengikat perjanjian antara GNPF Ulama dengan Prabowo-Sandi. "Habib bilang bagaimana kita kasih kepercayaan ke orang, kalau kita enggak ikat (kontrak politik)," katanya.

Pengacara Rizieq tersebut mengaku bingung terhadap sikap Rizieq tersebut karena tidak sesuai dengan keputusan Ijtima Ulama I yang memutuskan mendukung bakal capres Prabowo dengan sejumlah ulama seperti Salim Segaf Al-Jufri, Abdul Somad, Abdullah Gymnastiar dan Muhammad Arifin Ilham.

Sponsored

"Itulah yang bikin saya linglung," katanya.

GNPF Ulama akan menggelar Ijtima Ulama Jilid II di Jakarta pada Minggu (16/9). Ijtima tersebut bertujuan menentukan sikap dan arah dukungan para ulama dalam Pilpres 2019 mendatang.

Dalam acara itu, rencananya akan dihadiri 1.000 ulama dan tokoh nasional. (Ant).

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid