Pimpinan MPR kunjungi rumah Prabowo Subianto

Jajaran pimpinan MPR RI kembali melakukan safari ke kediaman tokoh nasional guna memberikan undangan pelaksanaan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.

Setelah kemarin pimpinan MPR RI menyambangi kediaman presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, pada Jumat (11/10) petang ini giliran mereka menyambangi kediaman Prabowo Subianto selaku kandidat presiden dalam Pemilu 2019.

Pantauan Alinea.id, nampak hadir terlebih dahulu tiga Wakil Ketua MPR RI secara bersamaan, yakni Ahmad Basarah, Jazilul Fawaid dan Arsul Sani. Mereka datang pukul 18.43 WIB. Kemudian, selang lima menit barulah nampak batang hidung Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet).

Tidak lama, datang lagi Wakil Ketua MPR RI lainnya seperti Fadel Muhammad, Syarief Hasan, dan Lestari Moerdijat. Ketujuh pimpinan MPR tersebut kompak menggunakan pakaian batik. Namun demikian mereka semua hanya menyapa singkat awak media sebelum dipersilakan masuk oleh beberapa penjaga rumah Prabowo.

Sementara itu, Prabowo Subianto baru datang pada pukul 19.06 WIB usai menjenguk Menko Polhukam Wiranto di RSPAD bersama Sekjen Partai Gerindra sekaligus salah satu Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani.

Sebelumnya, Bamsoet memang sempat mengatakan bahwa ia beserta jajaran pimpinan MPR RI akan bertandang ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Menurut Bamsoet, selain kepentingan untuk mengundang Prabowo agar hadir dalam pelantikan presiden dan wakil presiden 20 Oktober mendatang, pihaknya juga akan melakukan konsultasi ihwal rencana penerbitan kembali amandemen terbatas UUD 1945 serta haluan negara.

"Kami akan meminta pandangan beliau selaku ketua umum parpol besar dan mantan kandidat, kemudian jenderal. Bagaimana pandangan beliau terhadap rekomendasi yang disampaikan MPR 2014-2019 kepada kami," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Jumat (11/10).

Menurutnya, konsultasi ini sama ketika pimpinan MPR RI mengungjungi kediaman Megawati kemarin. Hal tersebut dilakukan sebagai ikhtiar baik pimpinan MPR RI untuk mendapatkan masukan-masukan dari tokoh-tokoh nasional.