sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sektor strategis yang cocok untuk menteri muda Jokowi

Langkah Jokowi mempertimbangkan figur muda dalam kabinetnya cukup strategis sebagai bentuk kaderisasi politik.

Tito Dirhantoro
Tito Dirhantoro Rabu, 03 Jul 2019 21:38 WIB
Sektor strategis yang cocok untuk menteri muda Jokowi

Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Ade Reza Hariyadi, mengungkapkan beberapa sektor strategis yang cocok untuk dihuni menteri dari kalangan figur muda pada era pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

“Sektor strategis seperti perdagangan, industri, teknologi dan informasi, maupun pariwisata dapat menjadi kesempatan bagi Jokowi untuk melibatkan figur muda dalam kabinetnya,” kata Ade Reza di Jakarta, Rabu (3/7).

Menurut Ade Reza, langkah Jokowi mempertimbangkan figur muda dalam kabinetnya cukup strategis sebagai bentuk kaderisasi politik. Namun, dia menyarankan postur kabinet mendatang tetap harus mempertimbangkan prioritas untuk merekrut figur muda yang kompeten.

Selain itu, figur muda yang dipilih harus mampu menerjemahkan visi dan misi Presiden Jokowi. Serta memiliki nilai tambah untuk memperkuat efektifitas pemerintahan dan stabilitas sosial politik.

"Sepanjang ada figur muda dengan kualifikasi tersebut, Jokowi sebaiknya tidak ragu untuk merekrutnya, karena juga dapat menjadi langkah strategis untuk kaderisasi politik," ujar dia.

Dia mengatakan keberadaan figur muda juga akan menjadi sinyal bagi masyarakat, bahwa Jokowi menaruh perhatian terhadap kepentingan bangsa di masa yang akan datang.

Sementara itu, Sekjen Partai Persatuan Pembangunan, Arsul Sani, mengatakan pihaknya setuju apabila kalangan anak muda masuk dalam kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Sebab, hal itu sejalan dengan visi-misi Jokowi di periode keduanya yaitu pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Kalau anak-anak muda akan masuk dalam pemerintahan, saya kira harus ambil sisi positifnya. Visi misi Jokowi di pemerintahan kedua adalah pembangunan Sumber Daya Manusia," kata Arsul. 

Sponsored

Dia mengatakan, salah satu aspek pembangunan SDM adalah menyiapkan generasi yang lebih muda untuk siap memimpin negara, pemerintahan dan organisasi yang besar. Partainya pun berpandangan akan lebih baik jika pembantu presiden berusia lebih muda. “Kalau menterinya di atas usia Pak Jokowi maka malah terlihat lucu,” ujar Arsul.

Arsul mengatakan ada banyak figur muda yang masih berusia 40 tahun yang dirasa hebat dan memiliki gagasan-gagasan baik. Namun, kata Arsul, yang jadi pertanyaan figure muda tersebut sudah memiliki pengalaman memimpin sebuah organisasi publik dan besar seperti kementerian atau belum.

"Tidak menutup kemungkinan wacana ini menggelinding terus, misalnya ada menteri atau ada wakil menteri itu bisa juga nantinya yang jadi wakil menteri lebih muda itu tempat untuk menyiapkan pemimpin ke depan, kan bisa begitu," kata Arsul. (Ant)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid