sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Rampungkan proyek kereta bandara, KAI terbitkan surat utang

Obligasi PT Kereta Api Indonesia (KAI) dicatatkan dalam dua seri, seri A berkupon 7,75% dan seri B sebesar 8,25% per tahun.

Satriani Ariwulan
Satriani Ariwulan Rabu, 22 Nov 2017 18:03 WIB
Rampungkan proyek kereta bandara, KAI terbitkan surat utang


Perusahaan milik negara kian melirik penerbitan oobligasi sebagai salah satu sumber pendanaan. Untuk pertamakalinya, Kereta Api Indonesia (KAI) resmi mencatatkan obligasi I di Bursa Efek Indonesia (BEI) senilai Rp2 triliun.

Berdasarkan informasi resmi perusahaan, obligasi itu diterbitkan dalam dua seri, yakni seri A senilai Rp 1 triliun dengan jangka waktu lima tahun dengan kupon 7,75% per tahun. Serta, seri B senilai Rp 1 triliun bertenor tujuh tahun dengan kupon 8,25% per tahun. 

Untuk penerbitan ini, perusahaan menggenggam peringkat AAA dari PT Pefindo. Bertindak sebagai Wali amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.

Rencananya, dana hasil obligasi akan digunakan untuk penyelesaian proyek kereta api Bandara Soekarno Hatta dan meningkatkan kinerja.

Direktur Keuangan PT KAI Didiek Hartantyo di Jakarta, Rabu mengemukakan bahwa sebesar 55% dana dari obligasi itu untuk penyelesaian proyek KA Bandara Soekarno Hatta dan sisanya untuk pengadaan kereta tujuan dalam rangka meningkatkan layanan angkutan penumpang serta pangsa pasar angkutan penumpang.

"Penerbitan obligasi itu juga sesuai rencana dengan memanfaatkan kondisi suku bunga yang rendah saat ini. Permintaan terhadap obligasi perusahaan tetap tinggi seiring dengan pandangan positif investor terhadap bisnis KAI ke depan," ujarnya seperti dilansir Antara.

Dia mengatakan bahwa saat proses book building memberikan sinyal positif, yakni penawaran obligasi KAI mendapatkan respons cukup baik dari investor dengan mengalami kelebihan permintaan sebanyak 2,5 kali atau sekitar Rp 5,2 triliun.

"Hal itu karena dukungan pemerintah yang kuat karena KAI merupakan BUMN yang menyelenggarakan dan mengoperasikan jasa angkutan kereta api di seluruh Indonesia," katanya.

Sponsored

Terkait dengan pembangunan kereta ringan (light rail transit/LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek), Didiek Hartantyo mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan finalisasi sindikasi pinjaman perbankan untuk memenuhi kebutuhan investasi yang diperkirakan mencapai Rp31 triliun.

Apabila nilai investasi LRT membengkak, pihaknya tetap tidak akan mencari investor untuk masuk ke proyek itu. Hal itu sesuai dengan peraturan presiden, PT KAI tetap menjadi investor tunggal proyek LRT.

Saat ini, perseroan masih menghitung angka final nilai investasi proyek LRT. Setelah final, perseroan akan menyesuaikannya dengan rencana penggalangan dana.

Dengan penerbitan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2017 adalah 88 Emisi dari 57 Emiten senilai Rp143,89 trliun. Secara outstanding, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 349 emisi dengan nilai nominal sebesar Rp 386,81 triliun dan US$47,5 juta, diterbitkan oleh 113 emiten.

Berita Lainnya
×
tekid