8 alasan film Perempuan Tanah Jahanam sayang dilewatkan

Di film horor terbarunya ini, Joko Anwar kembali mengangkat sosok perempuan hamil dan mempersoalkan fungsi keluarga.

Aktris senior Christine Hakim diapit sutradara Joko Anwar dan aktor Ario Bayu dalam jumpa pers sesudah pemutaran terbatas film horor terbaru Perempuan Tanah Jahanam, di Epicentrum XXI Jakarta, Kamis (10/10). Alinea.id/

Setelah sukses menggaet 1,69 juta lebih penonton di film Gundala: Negeri ini Butuh Patriot sutradara Joko Anwar menggedor perhatian lewat sensasi mencekam dalam film horor Perempuan Tanah Jahanam. Film panjang kedelapan Joko ini akan rilis di bioskop pada 17 Oktober 2019.

Redaksi Alinea.id mencatat delapan hal unik dari film panjang kedelapan Joko Anwar ini:

1. Ide cerita disiapkan sejak 2009, Joko Anwar sebut ini film terbaiknya
Joko Anwar termasuk salah satu sutradara yang sangat produktif. Selain menyutradarai film, dia juga menulis sejumlah skenario film-film Indonesia lain. Adapun skenario film Perempuan Tanah Jahanam telah disusunnya pada 2009. Bagi Joko, rentang sepuluh tahun menjadi kesempatan baginya untuk mematangkan diri sebelum memproduksi Perempuan Tanah Jahanam.

“Saat menulis dan skenario sudah jadi, aku berpikir kalau aku belum matang sebagai filmmaker, jadi aku belum bisa mewujudkannya,” tutur Joko sesudah pemutaran terbatas untuk media di Epicentrum XXI, Jakarta, Kamis (10/10).

Saat menulis skenario film ini, Joko pun merasa ketakutan. Ini sebagai efek dari keinginannya menciptakan alur cerita horor yang diharapkan juga merangsang ketakutan bagi penonton.