Peningkatan permintaan global, HPE sejumlah komoditas pertambangan alami kenaikan

Komoditas konsentrat seng, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian mengalami kenaikan.

ilustrasi. foto Pixabay

Harga beberapa komoditas pertambangan menunjukkan fluktuasi yang cukup beragam hingga periode akhir September 2021. Hal ini dipengaruhi kenaikan permintaan pada beberapa komoditas pertambangan, sementara sejumlah komoditas lainnya terjadi penurunan.

Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana mengatakan kondisi ini mempengaruhi penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) untuk periode Oktober 2021. Ketentuan ini ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57 Tahun 2021 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor Atas Produk Pertambangan Yang Dikenakan Bea Keluar periode Oktober 2021, tanggal 29 September 2021.

“Komoditas konsentrat seng, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian mengalami kenaikan dibandingkan periode bulan lalu. Hal tersebut antara lain dikarenakan adanya peningkatan permintaan dunia. Sementara konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat timbal, dan konsentrat pasir besi mengalami penurunan harga. Adapun konsentrat mangan dan pellet konsentrat pasir besi tidak mengalami perubahan,” ujar Wisnu dalam keterangan tertulis, Jumat (1/10).

Produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada periode Oktober 2021 adalah konsentrat seng (Zn ≥ 51%) dengan harga rata-rata USD 879,66/WE atau naik 1,34% dan konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45%) dengan harga rata-rata USD 441,58/WE atau naik 4,27%. 

Selanjutnya konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90%) dengan harga rata-rata USD 1.242,45/WE atau naik 0,51% dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ≥ 42%) dengan harga rata-rata USD 37,11/WE atau naik 7,59%