13 ruas jalan tol baru siap beroperasi

Pembangunan jalan tol yang masif dilakukan bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah guna menurunkan biaya logistik. 

Sebuah alat berat menyelesaikan galian tanah di area pelebaran jalan akses tol di jalan Interchange Karawang Barat, Jawa Barat, Sabtu (6/10)./AntaraFoto

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong penyelesaian ruas-ruas tol baru di berbagai wilayah. Pembangunan jalan tol yang masif dilakukan bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah guna menurunkan biaya logistik. 

"Melalui skema KPBU, pemerintah bertujuan mengatasi ketimpangan pendanaan (financial gap) infrastruktur, terutama jalan tol demi ketepatan waktu penyelesaiannya, sehingga dapat memberikan manfaat nyata bagi negara dan masyarakat" ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/10). 

Sepanjang tiga tahun terakhir (2015-2017), panjang ruas tol baru di Indonesia bertambah 332 Km. Sementara dari Januari hingga September 2018, panjang jalan tol yang telah beroperasi adalah 136,1 km. Selanjutnya dari Oktober hingga Desember 2018 ditargetkan siap untuk dioperasikan sebanyak 13 ruas jalan tol baru dengan total panjang 468,1 Km.

Secara lebih terinci, berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, pada Oktober 2018 ini direncanakan terdapat empat ruas tol baru sepanjang 109 Km yang siap dioperasikan, yakni ruas Tol Pejagan-Pemalang seksi 3 dan 4 (37,3 km) dan ruas Tol Pemalang-Batang segmen Sewaka-Simpang Susun (SS) Pemalang (5,4 km), ruas Tol Solo-Ngawi segmen SS Sragen-Ngawi (50,9 km) dan ruas Tol Ciawi-Sukabumi Seksi 1 Ciawi-Cigombong (15,4 km). 

Pada November 2018 ditargetkan dua ruas tol baru siap untuk dioperasikan, yakni ruas Tol Pemalang-Batang seksi I dan II (SS Pemalang-Batang) sepanjang 33,8 km dan ruas Tol Semarang-Solo seksi 4 dan 5 Salatiga-Kartasura sepanjang 32,5 km.