Kemenperin peringatkan 24 produsen yang belum salurkan migor curah

Percepatan distribusi dinilai penting karena harga minyak goreng di pasar masih tinggi.

Pembeli mengambil minyak goreng kemasan murah saat operasi pasar di Jombang, Jawa Timur, Sabtu (12/2). Foto:Antara/Syaiful Arif/rwa

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengirimkan surat peringatan kepada produsen yang belum mendistribusikan minyak goreng curah bersubsidi. Dari data, ada 24 produsen minyak goreng yang belum mendistribusikan minyak goreng curah bersubsidi selama 16-31 Maret 2022.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, meminta produsen yang sudah menerima surat peringatan segera mempercepat penyaluran minyak goreng curah bersubsidi. "Segera laksanakan sesuai penugasan yang diberikan melalui Nomor Registrasi masing-masing perusahaan,” kata politikus Golkar itu lewat keterangannya di Jakarta, Selasa (12/4).

Distribusi minyak goreng curah bersubsidi harus dipercepat. Karena, kata Agus, permintaan diperkirakan semakin meningkat, khususnya menjelang Lebaran. “Kebutuhan minyak goreng curah secara nasional mencapai 77.850 ton pada periode sepuluh hari pertama di bulan April ini,” jelas Agus.

Percepatan distribusi dinilai penting karena harga minyak goreng di pasar masih tinggi. Menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis, Selasa (12/4), harga minyak goreng curah Rp19.900/liter, minyak goreng kemasan bermerk II Rp25.450/liter, dan minyak goreng kemasan bermerk I Rp26.450/liter. Harga-harga ini belum beranjak menurun.

Kemenperin telah menerbitkan aturan distribusi minyak goreng bersubsidi itu. Lewat Permenperin Nomor 8 Tahun 2022 diatur sanksi bagi produsen minyak goreng sawit yang tidak menindaklanjuti peringatan. Sanksi itu berupa teguran tertulis, denda hingga pembekuan izin berusaha.