43 bank salurkan KPR FLPP sebesar Rp6,5 triliun

Pemerintah menargetkan penyaluran KPR dari FLPP mencapai 50% sampai kuartal III-2018.

Spanduk promosi terpasang di lokasi penjualan rumah murah program kredit pemilikan rumah dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (KPR FLPP) untuk masyarakat berpengasilan rendah (MBR) di Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (6/7)./AntaraFoto

Sebanyak 43 bank berkomitmen menyalurkan kredit pemilikan rumah dari fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang dikucurkan pemerintah senilai Rp6,5 triliun pada tahun ini. Bank tersebut terdiri atas 11 bank umum nasional dan 32 bank pembangunan daerah.

Sesuai Keputusan Menteri PUPR 463/2018 tentang Proporsi Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera, penyaluran dana FLPP akan berlaku pada 20 Agustus 2018. Dalam peraturan baru ini juga ditentukan proporsi pembiayaan yang sebelumnya dari pemerintah dan bank 90:10 menjadi 75:25. Dengan porsi ini juga, pemerintah menargetkan dapat membiayai sebanyak 60.625 unit rumah. 

“Dengan pemberlakuan porsi 75:25 maka perlu dilakukan Addendum PKO dan penyesuaian target kuota berdasarkan evaluasi kinerja bank pelaksana,” kata Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Lana Winayati, usai menandatangani perjanjian dengan bank di Jakarta, Selasa (14/8). 

Pemerintah menargetkan saluran FLPP mencapai 50% sampai kuartal III-2018. Pada periode tersebut akan dilakukan evaluasi terhadap bank penyalur subsidi. Jika ditemukan bank yang masih minim dalam pencapaiannya maka, akan dilakukan penyesuaian kuota.

“Jika dianggap tidak maksimal dalam penyaluran dana FLPP akan langsung dialihkan kuotanya ke bank pelaksana yang memiliki potensi lebih besar,” katanya.