ADB kucurkan pinjaman US$500 juta untuk biayai reformasi BUMN Indonesia

Salah satu sasaran program reformasi adalah BUMN mengurangi badan usaha dan fokus pada operasi inti.

Ilustrasi Asian Development Bank (ADB) mengucurkan pinjaman US$500 juta untuk biayai reformasi BUMN RI. Dokumentasi ADB

Asian Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman berbasis kebijakan senilai US$500 juta atau Rp7.843 triliun (asumsi kurs Rp15.686/US$) untuk mendukung reformasi badan usaha milik negara (BUMN) di Indonesia.

Pinjaman ini akan melingkupi subprogram pertama di bawah program reformasi BUMN (State-Owned Enterprises Reform Program), yang diharapkan membantu RI meningkatkan efisiensi dan resiliensi perusahaan negara serta memperkuat kerangka tata kelola korporasi.

"BUMN dapat berperan sangat penting dalam mendorong pemulihan dari pandemi Covid-19 yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia," kata Spesialis Manajemen Publik Senior ADB untuk Asia Tenggara, Yurenda Basnett, dalam keterangannya, Jumat (18/11).

Program reformasi BUMN selaras dengan peta jalan BUMN 2020-2024, yang memperkenalkan serangkaian transformasikan perusahaan "pelat merah" dan memastikan kontribusinya terhadap cita-cita menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045. Menurut Basnett, kelemahan struktural BUMN harus diatasi agar bisa memberikan nilai lebih besar bagi masyarakat.

"ADB senang bisa ikut serta dalam mendukung upaya pemerintah mereformasi BUMN. ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem," tuturnya.