Bisnis

AFPI undang investor asing jadi lender fintech

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) akan membuka kerja sama dengan pihak asing untuk mendapat pendanaan yang besar.

Selasa, 08 Oktober 2019 17:37

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menyatakan terdapat kekurangan (gap) pendanaan sebesar Rp1.000 triliun yang tidak bisa dipenuhi di Indonesia. Ketua Harian AFPI Kuseryansyah mengatakan, penyedia fasilitas keuangan dan perbankan pun kesulitan untuk menutupi gap itu.

"Gap tersebut tetap terbuka dan semakin lebar. Bank juga tak bisa masuk karena Rp1000 triliun ini masuk ke dalam kategori unbanked atau tak punya akses ke perbankan," ujar Kuseryansyah di Jakarta, Selasa (8/10).

Kuseryansyah melanjutkan, AFPI memprediksi hingga akhir tahun ini, gap tersebut baru bisa tertutupi sebanyak Rp40 triliun atau paling tinggi Rp44 triliun. Untuk itu, kata Kuseryansyah, perusahaan fintech akan ikut berpartisipasi untuk mengisi kebutuhan pendanaan tersebut.

"Tantangannya, kita kolaborasi bagaimana kredit gap yang tinggi itu, kita bisa punya lender yang bervariasi yang dapat memenuhi itu," kata Kuseryansyah.

Kuseryansyah mengatakan perusahaan fintech yang berada di bawah asosiasinya akan mencari pendanaan asing. Menurut dia, setiap lender asing yang berpartisipasi nantinya harus memiliki akun perbankan Indonesia.

Annisa Saumi Reporter
Laila Ramdhini Editor

Tag Terkait

Berita Terkait