Agus Kartasasmita ungkap 7 hambatan sektor industri

Dalam tiga bulan kepemimpinan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengidentifikasi masalah yang menghambat industri.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita usai penyampaian paparan kinerja sektor industri 2019 dan outlook sektor industri 2020 di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (6/1/2020). Alinea.id/Annisa Saumi.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan selama tiga bulan memimpin Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dirinya menemukan ada tujuh masalah yang menghambat sektor industri nasional untuk terbang tinggi.

Pertama, kurangnya bahan baku dan bahan penolong sektor industri. Bahan baku yang dimaksud seperti kondensat, gas, naphta dan bijih besi. Sementara, bahan penolong antara lain katalis, scrap, kertas bekas, dan nitrogen.

"Maka, jalan keluar yang ditawarkan Kemenperin adalah dengan membangun industri kimia dasar dan logam dasar seperti pengembangan refinery CAPC (Chandra Asri Petrochemical), TPPI (Trans Pacific Petrochemical Indonesia), dan Morowali," kata Agus saat paparan kinerja 2019 dan outlook 2020 Kemenperin di Jakarta, Senin (6/1).

Kedua, kurangnya infrastruktur pendukung seperti pelabuhan, jalan, dan kawasan industri. Ketiga, adalah kurangnya aspek utilitas seperti listrik, air, gas, dan pengolahan limbah.

Agus pun mengatakan untuk menjawab persoalan utilitas tersebut, diperlukan pengembangan kawasan industri terintegrasi, yang dilengkapi dengan instalasi pengolahan limbah.