Akseleran sasar kebutuhan pembiayaan UKM

Akseleran sudah menyalurkan Rp150 miliar kepada lebih dari 300 peminjam hingga Oktober 2018.

ilustrasi shutterstock.com

Tingginya kebutuhan pembiayaan Usaha Kecil, dan Menengah (UKM) menjadi pasar potensial bagi financial technology (fintech). Salah satu fintech peer to peer (P2P) lending yang menyasar segmen ini adalah PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran).

Co Founder & CEO Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengatakan, perusahaan sudah menyalurkan Rp150 miliar kepada lebih dari 300 peminjam hingga Oktober 2018.

"Target penerima pinjaman itu UKM, tapi UKM yang middle size dalam artian yang penghasilannya sekitar Rp100 juta-Rp150 juta atau ke atas per bulan. Ini untuk produk financing dalam bentuk pembiayaan berbasis tagihan atau invoice financing," ujar Ivan kepada Alinea.id, Rabu (7/11).

Jenis usaha yang paling banyak meminjam berasal dari supplier dan kontraktor. "Misalnya, sudah ada invoice tapi klien mereka baru bayar dua sampai tiga bulan lagi. Mereka pinjam dulu ke kami. Biasanya kami memberikan pinjaman dana 70%-80% dari  jumlah invoicenya," ujarnya.

Sejauh ini, kredit bermasalah (Non Peforming Loan/NPL) dengan keterlambatan membayar lebih dari 90 hari sekitar 0,5%. Menurut Ivan, biasanya keterlambatan ini terjadi lantaran klien dari si peminjam juga terlambat membayar.