Bappenas: Akselerasi transisi energi jadi salah satu tantangan terbesar RI

Porsi pemanfaatan batu bara untuk pembangkit listrik masih mencapai 50%.

Ilustrasi. Pixabay

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan, akselerasi transisi energi, terutama industri batu bara, menjadi salah satu tantangan terbesar di Indonesia. Pangkalnya, RI menjadi produsen sekaligus eksportir terbesar di dunia.

“Porsi untuk batu bara sendiri dalam pembangkitan masih cukup besar, hampir 50% dari kapasitas pembangkit itu merupakan pembangkit yang berasal dari batu bara," kata Direktur Ketenagalistrikan, Telekomunikasi, dan Informatika Bappenas, Rachmat Mardiana, dalam webinar, Jumat (29/10).

Meski demikian, kesepakatan Indonesia pada Paris Agreement diharapkan mengurangi ketergantungan atas batu bara secara perlahan-lahan, terutama untuk pembangkit. "Dari waktu ke waktu harus kita kurangi," ucapnya.

Indonesia, terang Rachmat, berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% dari asosiasi bisnis pada 2020 dengan kemampuan sendiri. Sedangkan 41% lainnya dari bantuan internasional.

“Untuk mencapai target itu sendiri tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Itu perlu juga didukung oleh para praktisi dan akademisi," sambung dia.