Aktifkan IK-CEPA, Indonesia bidik peningkatan volume perdagangan dengan Korsel

Indonesia dan Korea Selatan kembali mengaktifkan perundingan kerja sama perdagangan secara komprehensif tahun ini.

Indonesia dan Korea Selatan kembali mengaktifkan perundingan kerja sama perdagangan secara komprehensif tahun ini. (Alinea.id/Soraya Novika)

Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) kembali mengaktifkan perundingan kerja sama perdagangan secara komprehensif atau Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) tahun ini.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan kerja sama ini akan meningkatkan volume perdagangan kedua negara dari US$20 miliar saat ini, menjadi US$30 miliar dalam tiga tahun mendatang.

"Target yang dicanangkan kedua kepala negara sampai 2020 ya sebesar US$30 miliar bisa dicapai,” ujar dia saat acara Indonesia-Korea CEO Business Forum di Jakarta, Selasa (19/2).

Enggar juga menuturkan kerja sama ini rencananya akan disepakati dan dikukuhkan paling lambat November 2019, atau saat pertemuan kedua kepala negara. Sehingga, kata Enggar, substansi dari kerja sama ini harus diselesaikan sebelum November.

Enggar mengatakan alasan pemerintah meneruskan kesepakatan tersebut yakni mengejar ketertinggalan kerja sama ekonomi Indonesia terhadap Korsel. Sebab, tanpa dipayungi perjanjian ini, kesepakatan-kesepakatan kedua negara, baik investasi maupun perdagangannya bisa ketinggalan.