Alasan perusahaan tetap IPO di tengah volatilitas dan ketidakpastian global

Banyak perusahaan yang melaksanakan IPO adalah perusahaan skala menengah kecil

Komisaris Utama PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) Sudhamek Agoeng Soenjoto (ketiga kiri) bersama Direktur Utama Hardianto Atmadja (ketiga kanan), Direktur Fransiskus Johny (kedua kanan), Direktur Independen Rudy Brigianto (kanan) dan Direktur Johannes Setiadharma (kedua kiri), disaksikan Direktur PT Bursa Efek Indonesia Laksono Widito Widodo (kiri), menekan tombol pembukaan perdagangan saham perdana PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/10). Garudafood, perus

Meski kondisi pasar saham mengalami volatilitas dan penuh dengan ketidakpastian global, sejumlah perusahaan memutuskan tetap mengambil langkah untuk tetap melaksanakan aksi initial public offering (IPO). Beberapa perusahaan yang memutuskan melakukan IPO karena sejumlah alasan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), masih ada 21 perusahaan yang berencana akan melantai di bursa saham hingga akhir tahun 2018. Adapun 21 pipeline emiten BEI yang akan IPO, yaitu PT Shield ON Service, PT Dewata Freight International, PT Pool Advista Finance, PT Pollux Investasi International, PT DMS Propertindo.

Sementara yang sudah melantai di bursa sepanjang tahun 2018 jumlahnya mencapai 46 emiten. Dari 46 emiten tersebut, kebanyakan emiten yang kali pertama IPO mencatatkan oversubscribed dan mengalami autoreject. Namun, tak sedikit pula di antaranya yang mencatatkan kenaikan harga cukup signifikan setelah IPO.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia, mengatakan dari 21 perusahaan yang ada di pipeline, terdapat 5 perusahaan yang bergerak di bidang properti, real estate dan konstruksi bangunan. Sementara 9 perusahaan berasal dari sektor perdagangan, jasa dan investasi. Sedangkan perusahaan lainnya berasal dari sektor keuangan, industri dasar dan kimia, serta sektor barang konsumer. 

Pendiri dan Direktur Jagartha Advisor FX Iwan mengatakan ada beberapa faktor yang mendorong perusahaan tetap IPO di tengah volatilitas pasar. Pertama, karena skala perusahaan yang lebih menengah kecil. Dapat dilihat lebih dari 60% emiten yang melantai di bursa pada tahun ini masuk dalam kategori papan pengembangan dengan skala bisnis menengah kecil.