Analog switch off dan emiten TV yang moncer dan boncos

Prospek industri pertelevisian masih cerah, saham TV layak dibeli.

Ilustrasi Alinea.id/Firgie Saputra.

Beberapa induk emiten televisi kompak menunjukkan pertumbuhan pendapatan pada kuartal-III 2022. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. misalnya, yang pada sembilan bulan pertama tahun kemarin membukukan pendapatan bersih senilai Rp11,04 triliun, naik dari September 2021 yang hanya sebesar Rp9,60 triliun. Lonjakan pendapatan ini lantas membuat laba bersih perseroan ikut terkerek menjadi Rp5,55 triliun, atau meroket hingga 2.454,01% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp217,12 miliar.

Kemudian, ada pula pendapatan PT Media Nusantara Citra Tbk. yang tumbuh sebesar 3,71% sepanjang kuartal-III 2022 menjadi Rp7,34 triliun, dibandingkan periode yang sama di tahun lalu Rp7,07 triliun. Menjadikan pendapatan pada sembilan bulan pertama tahun 2022 yang tertinggi sejak lima tahun terakhir. Namun, tidak seperti pendapatan yang tumbuh impresif, laba bersih emiten dengan kode saham MNCN ini susut 1,56% dari Rp1,68 triliun hingga 30 September 2021, menjadi hanya Rp1,66 triliun.

Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan perusahaan kuartal-III 2022 yang tidak diaudit, PT Visi Media Asia Tbk alias Grup VIVA nampak mengalami kenaikan pendapatan dari Rp1,323 triliun per 30 September 2021 menjadi Rp1,328 triliun hingga akhir September kemarin. Dalam Public Expose VIVA dan anak usahanya PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), Managing Director VIVA Arief Yahya mengungkapkan, pendapatan tersebut merupakan hasil dari peningkatan EBITDA perusahaan yang sebesar 46,4% pada kuartal-III 2022 menjadi Rp149,6 miliar, dari yang sebelumnya hanya Rp102,2 miliar.

“Selain itu, distribusi konten TV FTA (Free-to-Air) ANTV dan TvOne melalui berbagai platform digital termasuk media online, mobile dan media sosial berhasil meningkatkan engagement penonton,” jelasnya, Rabu (14/12/22) lalu.

Di saat yang sama, pendapatan perseroan juga disumbang oleh pendapatan anak usaha VIVA, MDIA yang pada sembilan awal 2022 mencapai Rp992,5 miliar. Naik dari posisi 30 September 2021 yang senilai Rp986,4 miliar. Seiring dengan itu, laba pemegang saham mayoritas ANTV ini tercatat mengalami lonjakan 122,8% yoy, dari Rp40,3 miliar pada kuartal-III 2021 menjadi Rp89,7 miliar di September 2022.