Angkasa Pura II: Kejayaan angkutan udara akan kembali

Transportasi udara disebut sebagai satu-satunya yang dapat mendistribusikan orang dan barang dengan efisien ke seluruh pulau.

Petugas memeriksa dokumen kesehatan dan SIKM Jakarta penumpang pesawat setibanya di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (27/5/2020). Foto Antara/Muhammad Iqbal.

Pandemi Covid-19 memukul industri penerbangan di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Terganggunya pergerakan orang dan barang akibat virus yang pertama kali merebak di Wuhan, China tersebut membuat tingkat okupansi pesawat turun dan aktivitas di bandara sepi.

Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengatakan, dalam waktu tiga hingga lima tahun ke belakang angkutan udara menjadi primadona masyarakat karena aksesnya yang luas dan mampu menjangkau sudut-sudut terluar Indonesia. Di tengah situasi kenormalan yang baru atau new normal ini dia optimistis pemerintah bersama dengan AP II dapat mengembalikan kejayaan angkutan udara. 

"Kami apresiasi Kemenhub yang sudah melahirkan berbagai regulasi sehingga memberikan banyak dorongan ke pelaku transportasi udara. Turun ke lapangan sehingga penerapan regulasi ini terimplementasi dengan baik," katanya dalam video conference, Jumat (12/6).

Dengan aktivitas seperti saat ini, dia mengatakan AP II dituntut untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dengan sejumlah protokol kesehatan sehingga memastikan keamanan dan keselamatan penumpang serta penyelenggara penerbangan. 

"Dalam kondisi sekarang kami sendiri selaku operasional bandara dituntut supaya aktivitas kami bisa memberi kepercayaan ke masyarakat, mendukung mereka tetap sehat dan menekan penularan Covid-19. Protokol wajib diimplementasikan," ujarnya.