sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Angkasa Pura II: Kejayaan angkutan udara akan kembali

Transportasi udara disebut sebagai satu-satunya yang dapat mendistribusikan orang dan barang dengan efisien ke seluruh pulau.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Jumat, 12 Jun 2020 18:52 WIB
Angkasa Pura II: Kejayaan angkutan udara akan kembali

Pandemi Covid-19 memukul industri penerbangan di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Terganggunya pergerakan orang dan barang akibat virus yang pertama kali merebak di Wuhan, China tersebut membuat tingkat okupansi pesawat turun dan aktivitas di bandara sepi.

Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengatakan, dalam waktu tiga hingga lima tahun ke belakang angkutan udara menjadi primadona masyarakat karena aksesnya yang luas dan mampu menjangkau sudut-sudut terluar Indonesia. Di tengah situasi kenormalan yang baru atau new normal ini dia optimistis pemerintah bersama dengan AP II dapat mengembalikan kejayaan angkutan udara. 

"Kami apresiasi Kemenhub yang sudah melahirkan berbagai regulasi sehingga memberikan banyak dorongan ke pelaku transportasi udara. Turun ke lapangan sehingga penerapan regulasi ini terimplementasi dengan baik," katanya dalam video conference, Jumat (12/6).

Dengan aktivitas seperti saat ini, dia mengatakan AP II dituntut untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dengan sejumlah protokol kesehatan sehingga memastikan keamanan dan keselamatan penumpang serta penyelenggara penerbangan. 

Sponsored

"Dalam kondisi sekarang kami sendiri selaku operasional bandara dituntut supaya aktivitas kami bisa memberi kepercayaan ke masyarakat, mendukung mereka tetap sehat dan menekan penularan Covid-19. Protokol wajib diimplementasikan," ujarnya.

Sebab, lanjutnya, tak ada pilihan lagi bagi Indonesia sebagai negara kepulauan untuk mendorong tumbuhnya industri penerbangan nasional. Transportasi udara disebut sebagai satu-satunya yang dapat mendistribusikan orang dan barang dengan efisien ke seluruh pulau.

"Angkutan udara ini primadona karena kemampuan fleksibilitas terhadap pergerakan dan kapasitasnya besar. Jangan lupa, Indonesia negara kepulauan dan udara ini bisa mendorong percepatan konektivitas," ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid