APBN masih impoten dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi

Kepala Bappenas mengakui penggunaan APBN belum bisa memicu ekonomi tanah air. Padahal porsi APBN setiap tahun terus meningkat.

Kepala Bappenas mengakui penggunaan APBN belum bisa memicu ekonomi tanah air. Padahal porsi APBN setiap tahun terus meningkat. / Antara Foto

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) belum tepat sasaran.

Bambang mengatakan setiap 1% belanja kementarian/lembaga, diproyeksikan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 0,06%. Dengan kata lain, setiap peningkatan 11% berkontribusi 0,66% terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Tapi kenyataannya, kenaikan 11% cuma punya andil pertumbuhan ekonomi sebesar 0,24%. Berarti selisihnya yaitu 0,42% adalah belanja yang belum tepat sasaran belanja yang belum mempunyai efek langsung terhadap pertumbuhan ekonomi," katanya di Kantor Bappenas, Jakarta, Senin (12/8).

Ia mendefinisikan belanja tepat sasaran adalah belanja yang mempunyai efek di kemudian hari, atau belanja yang punya efek untuk ekonomi secara makro. 

"Termasuk harusnya belanja yang berdampak pada pengurangan kemiskinan dan bisa mengurangi pengangguran. Tapi gambaran besarnya adalah bisa mendorong pertumbuhan ekonomi," ujarnya.