ASEAN, ladang seksi para investor

Sri Mulyani mengklaim ASEAN kawasan yang stabil, di mana pertumbuhan rata-rata diatas 5%, sehingga mengundang investor untuk berinvestasi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) berbincang dengan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri sebelum rapat terbatas di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (15/3)./ Antarafoto

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti pertemuan ASEAN di Singapura yang berlangsung dari tanggal 3-6 April 2018. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara ASEN serta mitra kerja sama pembangunan lainnya. Agenda pertemuan yakni membahas pencapaian ASEAN dalam merealisasikan Cetak Biru Komunitas Ekonomi ASEAN 2025.

Dalam akun Instagram, Sri Mulyani menyatakan, negara yang tergabung dalam ASEAN berkomitmen untuk meningkatkan sinergi dan mendorong intregasi ekonomi guna menyongsong persaingan dan tantangan ekonomi global.

"Secara khusus, saya juga menjadi pembicara dalam World Bank Infrastructure Finance Summit yang memberikan kesempatan bagi saya, untuk berbagi pengalaman tentang perkembangan Indonesia sebagai negara yang sedang giat membangun infrastruktur," ujar Sri Mulyani dalam akun Instagram-nya @smindrawati, yang diunggah pada 6 April 2018.

Selain itu menurut perempuan yang kerap disapa Ani ini, ASEAN merupakan kawasan yang stabil, di mana pertumbuhan rata-rata diatas 5%, kelas menengah yang tumbuh dan menjadi salah satu pusat pertumbuhan dunia. ASEAN dinilai sebagai negara yang cocok untuk berinvestasi.

Para menteri keuangan ASEAN, kata Ani juga melakukan pertemuan dengan kelompok bisnis, seperti US-ASEAN Business Council dan EU-ASEAN Business Council. Dari berbagai pertemuan dengan pelaku bisnis, banyak investor yang ingin berinvestasi di ASEAN.