Asosiasi pengusaha sebut PSBB jilid dua dekatkan Indonesia pada resesi

PSBB total di DKI Jakarta pada 14 September, akan semakin memperburuk kondisi dunia usaha.

Infografik meraih cuan saat krisis keuangan melanda. Alinea.id/Oky Diaz Fajar

Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menilai, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total di DKI Jakarta pada 14 September akan semakin memperburuk kondisi dunia usaha.

Wakil Ketua Umum APPBI Alphonsus Widjaja mengatakan, dengan semakin terpuruknya dunia usaha selama akibat Covid-19 dan penerapan PSBB diyakini akan semakin memicu munculnya pemutusan hubungan kerja (PHK) di dalam negeri.

"Akan semakin banyak yang tidak mampu melanjutkan usaha, dan pada akhirnya memicu PHK. Sehingga peluang terjadinya resesi ekonomi akan menjadi semakin besar dan semakin mendekati kenyataan," kata Alphonsus Widjaja dalam keterangan tertulis, Kamis (10/9).

Alphonsus khawatir PSBB total kali ini akan berdampak lebih buruk bagi dunia usaha dibandingkan dengan PSBB pada April lalu. Pasalnya, PSBB jilid pertama berlaku dari kondisi normal, yang mana pengusaha masih memiliki cadangan sumber daya untuk memasuki PSBB.

Sedangkan pada PSBB jilid kedua ini dimulai dari masa transisi yang mana kondisi dunia usaha sudah babak belur, dan tidak lagi memiliki sumber daya untuk bertahan di masa PSBB.