Bali Compendium diklaim jadi jalan tengah bagi negara berkembang

Investasi di ASEAN selalu didominasi Singapura dan Indonesia sejak 2017.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. Dokumentasi Setkab

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, ingin persebaran investasi di kawasan ASEAN terjadi secara merata. Pangkalnya, berdasarkan data United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), penanaman modal asing (PMA) atau foreign direct investment (FDI) pada 2017-2021 didominasi Singapura dan Indonesia.

Per 2021, FDI di Singapura mencapai US$99,09 juta dan Indonesia US$20,081 juta, sedangkan total investasi asing di ASEAN sebesar US$175,314 juta. UNCTAD merupakan organisasi di bawah PBB yang menangani isu perdagangan, investasi, dan pembangunan.

"Keberadaan ASEAN itu adalah kerja sama, kolaborasi, dan maju bersama. Kita tidak ingin ASEAN sebagai satu organisasi, tapi hanya satu atau dua negara saja yang memanfaatkan," kata Bahlil dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Senin (26/9).

Menurut Bahlil, negara-negara berkembang mesti diberikan ruang untuk memaksimalkan sumber daya alamnya (SDA) yang mengarah ke nilai tambah. Dengan demikian, investasi asing tidak hanya terjadi di Singapura atau Indonesia saja.

"Sekalipun investasi di kita nomor dua, itu tidak adil jika hanya dua negara. Harus dilakukan penyebaran karena sebagai bentuk komitmen kita bersama membangun konsolidasi," tuturnya.