Bank Commonwealth targetkan penjualan SR018 naik 50%

SR018 memiliki dua pilihan tenor, yakni 3 tahun dan 5 tahun, dengan tingkat kupon minimal 6,25%.

Bank Commonwealth targetkan penjualan SR018 naik 50%. Google Maps/Lucia Margareth

Pemerintah telah memulai penjualan surat berharga syariah negara (SBSN) ritel kepada investor individu, yaitu sukuk ritel seri SR018. Bank Commonwealth, salah mitra distribusi yang melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online), menetapkan target penjualan SR018 hingga 50% lebih tinggi dibandingkan sukuk ritel seri sebelumnya.

Berbeda dengan seri-seri sebelumnya, SR018 memiliki dua pilihan tenor. Pertama, SR018T3 dengan tenor 3 tahun dengan tingkat kupon 6,25% tetap gross per tahun dan kedua, SR018T5 dengan tenor 5 tahun yang ditawarkan dengan tingkat kupon 6,4% tetap gross per tahun.

Head of Investment Business Bank Commonwealth, Daniel Arifin, mengatakan, ada keunggulan dalam berinvestasi SR018. Misalnya, aman karena dijamin negara 100%, terjangkau lantaran dapat dimulai dari Rp1 juta, sesuai prinsip syariah oleh Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi CommBank SmartWealth.

"Dengan tingkat kupon yang ditawarkan, kami melihat minat terhadap SR018 masih akan tetap tinggi. Selain dari tingkat kupon yang lebih tinggi dari rata-rata yield obligasi pemerintah tenor 3 tahun dan 5 tahun saat ini di kisaran 6,0%-6,2%, beberapa faktor lain yang dapat memengaruhi, antara lain, tingkat likuiditas perbankan yang masih tinggi saat ini," tuturnya dalam keterangannya, Senin (6/3).

"Berdasarkan data LPS, dana pihak ketiga (DPK) pada bulan Januari 2023 tumbuh 8,03% yoy. Artinya, masih banyak tersedia likuiditas di perbankan yang berpotensi untuk diinvestasikan ke SR018 oleh investor untuk mendapatkan tingkat imbal hasil yang lebih menarik," imbuhnya.