Bank di dunia makin berkurang danai batu bara, perbankan Indonesia justru sebaliknya

Intergovermental Panel of Climate Change (IPCC) pada 4 April 2022 lalu menerbitkan laporan yang berfokus pada mitigasi krisis iklim.

Bank di dunia makin berkurang danai batu bara, perbankan Indonesia justru sebaliknya

Para pemimpin dunia pada Komite Tingkat Tinggi (KTT) iklim PBB di Glasgow 2021 silam berkomitmen untuk menjaga kenaikan suhu global di bawah 1,5 derajat celcius pada tingkat pra-industri. Namun realitanya dengan emisi yang ada saat ini, beberapa ilmuwan mengatakan dunia mendekati kenaikan 3 derajat Celsius di akhir abad ini.

Intergovermental Panel of Climate Change (IPCC) pada 4 April 2022 lalu menerbitkan laporan yang berfokus pada mitigasi krisis iklim, yang menyebutkan sektor energi menjadi salah satu sektor dengan peran mitigasi krisis iklim paling signifikan.

Pembakaran batu bara diketahui menjadi penyumbang emisi terbesar di dunia sehingga menyebabkan naiknya suhu bumi. Dengan demikian dunia pun mulai mengurangi bahkan menghentikan penggunaan energi fosil melalui makin berkurangnya ratusan lembaga keuangan dan bank global dalam pembiayaan industri batu bara.

Sayangnya, perbankan Indonesia justru hingga saat ini masih memberikan ruang industri batu bara untuk terus tumbuh.

“Meskipun berbagai rencana ekologi akibat krisis iklim telah terjadi di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia, namun tidak menyurutkan perbankan di Indonesia untuk terus mendanai batu bara, penyebab krisis iklim,” kata Finance Campaigner 350 Indonesia Suriadi Darmoko dalam acara Stop Burning Our Money! Laporan Pendanaan Bank Nasional untuk Industri Energi Kotor Batu Bara, Senin (29/8).