Bank Dunia proyeksi defisit transaksi berjalan Indonesia tembus 2,4%

Bank Dunia (World Bank) memproyeksi defisit transaksi berjalan Indonesia akan menembus 2,4% dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun ini.

Bank Dunia (World Bank) memproyeksi defisit transaksi berjalan Indonesia akan menembus 2,4% dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun ini. / Antara Foto

Bank Dunia (World Bank) memproyeksi defisit transaksi berjalan Indonesia akan menembus 2,4% dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun ini.

Proyeksi defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) bakal melebar 0,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 1,7% terhadap PDB.

Lead Economist Bank Dunia di Indonesia Frederico Gil Sander menyebut hal itu dipicu oleh adanya permintaan investasi yang kuat dengan adanya pertumbuhan impor barang modal, sejalan dengan meningkatnya harga minyak mentah dunia. 

Sementara komoditas ekspor terbesar Indonesia, yakni batu bara dan minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) justru menurun menjelang paruh kedua tahun ini. 

"Pada akhirnya meskipun momentum kenaikan investasi meningkat, namun itu justru juga mendorong terhadap pelebaran transaksi berjalan," jelas Frederico di Jakarta, Kamis (20/9).