Bank Mandiri proyeksikan pertumbuhan ekonomi stagnan di 5,1%

Pertumbuhan ekonomi tersebut dilihat dari keadaan ekonomi global termasuk kebijakan di dalam negeri. 

Pekerja menyelesaikan pengecatan jembatan penyeberangan orang (JPO) dengan latar belakang gedung bertingkat di kawasan Senayan Jakarta, Jumat (13/7)./AntaraFoto

Bank Mandiri memproyeksikan sampai akhir tahun 2018 mencapai 5,1%. Pertumbuhan tersebut relatif stagnan di tingkat 5% - 5,1% sejak 2017. 

Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan, menjelaskan, pertumbuhan ekonomi tersebut dilihat dari keadaan ekonomi global termasuk kebijakan di dalam negeri. 

"Adanya kontraksi dari sisi moneter, berupa kenaikan suku bunga acuan sebesar 100 bps. Dari sisi fiskal yaitu, penarikan pajak dan penerbitan obligasi lebih besar dari belanja," jelas Anton di Plaza Mandiri, Kamis (30/8). 

Inflasi juga terlihat masih rendah dan sesuai dengan target sasaran Bank Indonesia, mencapai 3,6%. Dimana inflasi di Juli tercatat sebesar 3,18% year on year (yoy) dan 0,28% secara month on month (mom).  Terpenting dalam menjaga inflasi adalah kelancaran distribusi bahan pangan dan penurunan biaya logsitik. 

"Produksi beras setiap tahun selalu menjadi masalah. Dari sisi hasil, pasti selalu ada pertentangan antara Kementerian Pertanian dan BPS atau akademisi. Kenyataannya, harga beras selalu naik karena suplainya berkurang. Setidaknya itu yang harus diperhatikan. Imported inflation juga pasti akan terdampak di situ," papar Anton.