Bank Mandiri salurkan bansos ATENSI Kemensos dengan non-tunai

Alokasi anggaran ATENSI tahun ini adalah Rp340,8 miliar yang akan diberikan kepada 142.000 peserta.

Nasabah bertransaksi di anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Mandiri, Jakarta, Selasa (19/5/2020). Foto Antara/M Risyal Hidayat/hp.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menyiapkan alat pembayaran non-tunai dalam penyaluran bantuan sosial program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI), serta insentif bagi pendamping rehabilitasi sosial (Rehsos) dari Kementerian Sosial. Hal ini dilakukan agar bantuan sosial ini dapat memberikan manfaat yang optimal kepada penerima, serta para pendamping rehabilitasi sosial .  

Kerja sama dengan pemerintah dilakukan setelah Kementerian Sosial memutuskan untuk menyalurkan bantuan sosial program ATENSI secara langsung, serta memberikan insentif kepada para pendamping Rehsos sebagai bentuk apresiasi atas berbagai aktivitas yang telah dilakukan selama masa pendampingan. Adapun alokasi anggaran program ATENSI tahun ini adalah Rp340,8 miliar yang akan diberikan kepada 142.000 peserta.

Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri, Rohan Hafas mengatakan, Bank Mandiri akan menyiapkan Kartu ATENSI bagi para penerima program, yang dapat digunakan untuk mendapatkan pelatihan dan pembekalan di berbagai balai dan loka di seluruh Indonesia.

Selain itu, Bank Mandiri akan menyiapkan kartu anggota co-Branding Mandiri Debit, bagi sekitar 3.500 pendamping Rehsos, untuk mengakses insentif yang diterima, yaitu sebesar Rp3 juta per pendamping per bulan.

"Kami berkomitmen kuat untuk mendukung program ATENSI, karena kami menyadari betapa mulianya program ini bagi anggota masyarakat dengan stigma. Dengan program ini, mereka diberi kesempatan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan lebih layak," kata Rohan dalam keterangan resminya, Rabu (13/1).