BEI targetkan 76 pencatatan efek baru pada 2020

Bursa Efek Indonesia memproyeksikan total pendapatan yang akan diperoleh pada 2020 sebesar Rp1,18 triliun atau meningkat 1,71% dari 2019.

Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 76 pencatatan efek baru pada tahun depan, antara lain dalam bentuk saham maupun obligasi korporasi.  / Antara Foto

Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 76 pencatatan efek baru pada tahun depan yang berbentuk saham maupun obligasi korporasi. Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan target tersebut dicapai melalui penyelenggaraan sosialisasi, workshop, dan one-on-one meeting kepada perusahaan potensial baik dari perusahaan swasta maupun anak usaha BUMN dan BUMD,

"Serta pengembangan regulasi dan sistem yang mendukung kemudahan pencatatan efek bagi calon perusahaan tercatat," kata Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (24/10).

Yulianto mengatakan BEI selaku salah satu Self-Regulatory Organization (SRO) pasar modal terus berupaya  mengembangkan variasi layanan dan produk demi meningkatkan kuantitas dan kualitas perusahaan tercatat serta peran dan kapasitas anggota bursa pada 2020.

Selain itu, serangkaian inisiatif akan direalisasikan oleh BEI dengan mempertimbangkan beberapa asumsi indikator makroekonomi yang disampaikan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2020 yang telah disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

"Fokus BEI pada 2020 adalah pengembangan penyelenggara pasar alternatif dan pengembangan produk serta layanan kebursaan," kata dia.