Berbelanja curah minim plastik demi lingkungan lebih baik

Beberapa penjual mulai melangsungkan model bisnis tanpa kemasan sehingga mengurangi sampah plastik.

Ilustrasi. Alinea.id/Debbie Alyuwandira.

Sebagai pegiat lingkungan, Rahmawati Eka tengah mencoba ‘istiqomah’ untuk menjalankan gaya hidup minim sampah (zero waste living). Tak heran jika kemudian dirinya lebih memilih untuk berbelanja barang-barang curah yang dijual tanpa kemasan

Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi sebanyak mungkin sampah-sampah kemasan dari kegiatan belanjanya. Di saat yang sama, dengan membeli produk curah atau isi ulang, juga dapat membiasakan wanita 29 tahun ini untuk memakai produk tersebut seperlunya saja. Dus, tidak ada bahan makanan atau barang lainnya yang terbuang sia-sia. 

Seperti halnya keinginan Eka suatu hari untuk memasak pasta. Ia pun bertanya kepada teman-temannya, di mana tempat yang menjual bahan makanan khas Italia itu. Pasta yang ingin dibeli perempuan 29 tahun ini sebenarnya adalah pasta biasa, namun yang dijual tanpa kemasan. 

“Di supermarket atau bahkan minimarket memang ada, tapi selalu dijual dalam bentuk kemasan plastik. Aku pingin beli yang curah, yang bisa pakai wadah sendiri,” kata wanita yang akrab disapa Eka ini kepada Alinea.id, Senin (5/9). 

Setelah bertanya ke sana kemari, perempuan yang aktif sebagai penulis lepas dan blogger ini pun menemukan bulk store atau toko curah yang menjual pasta tanpa kemasan. Pada Minggu (4/9) lalu, Eka pun mengunjungi Saruga Indonesia, bulk store di bilangan Bintaro yang direkomendasikan salah satu temannya.