close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi sampah kemasan makanan dan minuman./Foto Filmbetrachter/Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi sampah kemasan makanan dan minuman./Foto Filmbetrachter/Pixabay.com
Sosial dan Gaya Hidup
Senin, 25 Agustus 2025 13:05

Sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menangani sampah stirofoam

Sampah stirofoam sangat berbahaya bagi lingkungan.
swipe

Sampah stirofoam sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan karena mengandung zat kimia berbahaya seperti stirena dan benzena, sulit terurai (membutuhkan 500-1 juta tahun), dan berubah menjadi mikroplastik yang mencemari tanah, air, dan laut. Selain itu, berkontribusi pada pemanasan global dan pelepasan senyawa yang merusak lapisan ozon. Berikut adalah lima langkah untuk mengurangi sampah stirofoam, dikutip dari Epsole dan Green Theory.

Buang

Sebelum membuang stirofoam pastikan tak ada sisa material lain yang masih menempel, seperti kertas, kardus, atau pecahan kaca. Pisahkan bahan-bahan tersebut agar bisa didaur ulang secara terpisah, baik melalui tempat sampah khusus maupun pusat daur ulang setempat. Perlu diingat, hanya stirofoam yang bersih—tidak terkontaminasi makanan atau limbah medis—yang dapat diproses kembali. Jika ragu, sebaiknya hubungi fasilitas daur ulang di daerah Anda untuk memastikan aturan yang berlaku.

Untuk stirofoam berukuran besar seperti balok atau lembaran, potong menjadi bagian kecil agar lebih mudah dibuang. Potongan kecil akan lebih praktis disimpan dalam kantong sampah sekaligus membantu menghemat ruang, sehingga jumlah kantong yang dibutuhkan juga lebih sedikit. Buanglah stirofoam bersama sampah rumah tangga biasa sesuai aturan yang berlaku.

Temukan fasilitas daur ulang

Banyak fasilitas daur ulang tersedia untuk membantu mendaur ulang kemasan stirofoam. Fasilitas-fasilitas ini biasanya hanya menerima bahan kemasan busa polistirena mengembang yang bersih, seperti yang terdapat pada wadah makanan atau kemasan pelindung. Untuk menemukan fasilitas terdekat, cari informasi secara daring atau hubungi pusat daur ulang setempat untuk memastikan kemasan stirofoam Anda dapat didaur ulang.

Apa pun lokasi atau pilihan yang Anda pilih, selalu periksa kode daur ulang pada kemasan stirofoam untuk memastikannya layak. Kemasan stirofoam dapat berupa Expanded Polystyrene (EPS) dan Extruded Polystyrene Foam (EFS), masing-masing memerlukan metode daur ulang yang berbeda. Kemasan EPS biasanya memiliki kode daur ulang "X6", yang dapat dikirim ke fasilitas daur ulang, sementara kemasan EFS memiliki kode daur ulang "NP6". Mengetahui cara membuang kemasan stirofoam sesuai kode ini sangat penting untuk memastikannya diproses dengan benar.

Manfaatkan

Anda bisa memainkan peran penting dalam daur ulang stirofoam. Menerapkan pemanfaatan kembali stirofoam secara kreatif dapat mengurangi sampah. Proyek do it yourself (DIY), misalnya membaut karya seni, pot tanaman, dan tempat penyimpanan.

Stirofoam bisa dijadikan lapisan dreainase pada pot tanaman. Sebab, bisa mencegah kelembapan berlebih. Penting untuk diingat, stirofoam hanya untuk tanaman yang tak dapat dimakan. Penggunaan kemasan stirofoam untuk tanaman yang dapat dimakan bisa mencemari makanan yang dihasilkan.

Stirofoam pun dapat dimanfaatkan mempercantik rumah. Ubah lembaran stirofoam polos menjadi karya seni dinding yang menawan atau dekorasi unik untuk mempercantik ruang keluarga Anda. Jika ingin sesuatu yang berbeda, stirofoam juga bisa diukir dengan pola rumit lalu diberi sentuhan akhir imitasi, sehingga menyerupai ubin dinding yang elegan namun sederhana.

Tak hanya itu, stirofoam juga bisa dimanfaatkan untuk membuat aksen dekorasi ringan, misalnya rak dinding kecil atau hiasan tengah meja pesta. Mudah dibuat, murah, dan hasilnya bisa menghadirkan kesan kreatif pada ruangan.

Belanja kemasan berkelanjutan

Saat berbelanja, penting untuk mempertimbangkan tidak hanya dampak lingkungan dari pembelian Anda, tetapi juga kemasannya. Carilah merek yang menggunakan bahan kemasan yang dapat terurai secara hayati, dapat dibuat kompos, atau didaur ulang.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan