Berikut, perkembangan bank syariah per Februari

Sampai dengan akhir Februari 2018, aset perbankan syariah tumbuh 20,65% secara yoy menjadi Rp 429,36 triliun

Direktur Kepatuhan Mandiri Syariah, Putu Rahwidhiyasa (kanan) bersama Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ahmad Soekro Tratmono (kedua kiri) melihat stan Bank Mandiri Syariah usai Peluncuran Benefit Asuransi Jiwa Haji Gratis, di Malang, Jawa Timur/AntaraFoto

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan industri perbankan syariah nasional menunjukkan perkembangan yang positif.

Berdasarkan data OJK per Januari, total asset bank syariah mencapai Rp285,397 triliun. Jumlah bank syariah sebanyak 13 bank dan 1.824 kantor. Selain itu, ada 2.586 ATM. Sementara total asset unit usaha bank syariah sebesar Rp128,789 triliun. Terdiri dari 21 bank umum konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah (UUS). 346 kantor UUS serta dilayani 144 ATM. Ditambah lagi dengan 167 bank pembiayaan rakyat syariah.

"Sampai dengan akhir Februari 2018, aset perbankan syariah tumbuh 20,65% secara yoy menjadi Rp 429,36 triliun. Pembiayaan tumbuh 14,76% yoy menjadi Rp 289,99 triliun, sedangkan DPK tumbuh 16,10% yoy menjadi Rp 339,05 triliun," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, dalam pemaparannya dengan Komisi XI di DPR, Rabu (11/4) di Jakarta.

Di dua bulan awal 2018 ini, terjadi penambahan rekening bank menjadi 560 ribu rekening sejak Desember 2017. Hal itu didukung  meningkatnya jumlah kantor bank umum syariah, maupun unit usaha syariah.

Pertumbuhan ini didukung oleh permodalan syariah yang tergolong baik. Tercermin rasio CAR umum syariah sebesar 18,62% dan non performing financing pada Februari 2018 sebesar 4,31%, masih terjaga di bawah treshold 5%.