Berikut rencana aksi korporasi BNI pada tahun ini

Perseroan baru saja mendapat penguatan modal dari alokasi laba ditahan senilai Rp8,8 triliun atau 60% dari laba bersih tahun lalu.

BNI akan membagikan deviden sebesar 35% total Rp4,77 triliun/AntaraFoto

Emiten pelat merah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk bakal menggelar aksi korporasi dengan menerbitkan surat utang dan akuisisi bank.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menuturkan penerbitan surat utang itu sesuai dengan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tentang rencana aksi atau recovery plan bagi bank sistemik. Aksi korporasi emisi surat utang itu akan dilakukan melalui penerbitan sub-debt.

"Kami berencana menerbitkan sub-debt sesuai rencana Rp2 triliun, belum ada perubahan," ujarnya dalam paparan publik usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Hotel Shangri La, Jakarta, Selasa (20/3).

Pasal 37 Peraturan OJK Nomor 14/POJK.03/2017 tentang recovery plan, menyebutkan, pemenuhan kewajiban memiliki instrumen utang atau investasi yang memiliki karakteristik modal dilakukan paling lambat pada 31 Desember 2018. Bank yang telah ditetapkan sebagai bank sistemik sebelum peraturan OJK tersebut berlaku efektif per 7 April 2017.

Tercatat, sebanyak empat bank sistemik menyiapkan penerbitan obligasi konversi sekitar Rp5,5 triliun yang diwajibkan OJK hingga akhir tahun ini, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.Sedangkan bank sistemik lain, PT Bank Central Asia Tbk, menyatakan tengah mengkaji surat utang yang bisa dikonversi menjadi modal tersebut.