BI catat uang beredar tumbuh 12,5% pada Februari 2022

Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 18,3% yoy dan uang kuasi sebesar 5,9% yoy

Ilustrasi: Petugas menata tumpukan uang kertas saat melakukan persiapan pengisian ATM . Foto Antara/Dhemas Reviyanto/foc.)

 


Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) Februari 2022 tercatat sebesar Rp7.672,4 triliun atau tumbuh 12,5% year on year (yoy), tetap kuat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Januari 2022 sebesar 12,8% yoy.

Kepala Departemen Komunikasi sekaligus Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono mengatakan, perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 18,3% yoy dan uang kuasi sebesar 5,9% yoy.

Uang beredar dalam arti sempit sejak posisi September 2021, M1 terdiri dari uang kartal di luar bank umum dan BPR, giro rupiah dan tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu.

Sementara itu, untuk perkembangan M2 pada Februari 2022 sejalan dengan berlanjutnya akselerasi penyaluran kredit di tengah perlambatan ekspansi keuangan pemerintah dan aktiva luar negeri bersih.