BI: Defisit transaksi berjalan diperkirakan di bawah 3%

Bank Indonesia mencatat defisit transaksi berjalan pada kuartal I-2018 sebesar US$ 5,5 milliar atau 2,15% terhadap PDB.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan masih berada di bawah 3% terhadap PDB atau berkisar US$ 25 milliar sampai akhir 2018. /AntaraFoto

Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan masih berada di bawah 3% terhadap PDB atau berkisar US$ 25 milliar sampai akhir 2018. Jika terealisasi, berarti ada kenaikan jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar US$ 17,3 milliar atau 1,7% dari PDB. 

"Ekspor-impor barang jasa desifit. Ekspor bisa mendatangkan valas dan jika impor membutuhkan valas. Jadi secara fundamental, negara butuh valas banyak untuk membiayai ekspor dan impor. Itulah sebabnya harus bisa menarik portofolio sambil memperdalam beberapa kebijakan," ujar Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara, Rabu (25/7) di DPR RI. 

Bank Indonesia mencatat defisit transaksi berjalan pada kuartal I-2018 sebesar US$ 5,5 milliar atau 2,15% terhadap PDB. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kuartal I-2017 yang tercatat US$ 2,4 milliar atau 1% terhadap PDB. 

Namun jika dibandingkan kuartal IV-2017, terjadi penyusutan karena defisit transaksi berjalan pada kuartal sebelumnya mencapai US$ 6,04 milliar atau 2,34% terhadap PDB. 

Meningkatnya defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) dapat dikurangi oleh langkah pemerintah dalam meningkatkan ekspor. Sekaligus gencar mempromosikan wisata Indonesia untuk menarik para wisatawan asing agar menambah valuta asing.