BI diminta tidak segera naikkan suku bunga acuan

Kenaikan suku bunga acuan BI akan berdampak pada perekonomian, khususnya dari sektor riil.

ilustrasi/AntaraFoto

Sejumlah pengamat berharap Bank Indonesia (BI) tidak segera menaikkan suku bunga acuan yang sekarang sebesar 4,5% basis poin. Hal itu terkait dengan pernyataan BI yang membuka peluang menaikkan suku bunga acuan 7-days reverse repo rate (7DRRR).

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyampaikan, kenaikan suku bunga acuan BI tentunya akan berdampak pada perekonomian, khususnya dari sektor riil. Ini karena biaya pinjaman menjadi semakin mahal, sehingga masyarakat cenderung menahan uangnya untuk tidak dikeluarkan dari bank. 

Selain itu, pertumbuhan kredit menjadi lebih rendah dari ekspektasi sebelumnya. Apalagi pertumbuhan ekonomi kalau dilihat dari realisasi kuartal I-2018 masih lebih rendah dari target yang ditetapkan pemerintah dan BI. 

"Jadi, saya pikir, ada konsekuensi terhadap pertumbuhan ekonomi kalau Bank Indonesia menaikkan hingga 50 basis poin pada tahun ini," terang Josua, Jumat (18/5) di Jakarta. 

Melihat situasi dan kondisi tersebut, Josua tidak yakin pertumbuhan kredit perbankan sampai akhir tahun bisa mencapai 10% hingga 12% seperti yang diproyeksikan Bank Indonesia.