BI gelontorkan Rp192 triliun untuk stabilkan rupiah

Bank Indonesia membeli kembali Surat Berharga Negara (SBN) yang dilepas investor.

Ilustrasi. Foto Antara.

Bank Indonesia (BI) membeli Surat Berharga Negara (SBN) yang dilepas investor senilai hampir Rp192 triliun dan melakukan intervensi di pasar spot serta Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.

“Ini yang kami terus lakukan menjaga confident (kepercayaan diri) di pasar serta memastikan bekerjanya mekanisme pasar dan menjaga kecukupan likuiditas baik rupiah maupun valas,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo ketika memaparkan hasil Rapat Dewan Gubernur BI melalui konferensi video di Jakarta, Kamis.

Selain menginjeksi likuiditas ke pasar uang dan perbankan dengan membeli SBN itu, Bank Indonesia juga melakukan repo dengan agunan surat berharga negara (SBN) dengan nominal sekitar Rp53 triliun.

Perry melanjutkan, Bank Indonesia juga sudah menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar Rp51 triliun dan pihaknya akan menambah Rp23 triliun per 1 April 2020.

“Likuiditas valas kami kendorkan yaitu dengan penurunan GWM valas menjadi empat persen atau US$3,2 miliar,” katanya.