BI: Meski melemah, pertumbuhan ekonomi di Jakarta cukup kuat

Pertumbuhan ekonomi di Jakarta masih ditopang oleh meningkatnya ekspor total dan konsumsi pemerintah.

Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek infrastuktur di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (3/4).Foto Antara/Dhemas Reviyanto/pras.

Kendati tumbuh melambat akibat pandemi Covid-19, Bank Indonesia menyebut ekonomi DKI pada triwulan I-2020 masih cukup kuat.

Bank Indonesia (BI) mengatakan pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada triwulan I-2020 berdaya tahan di tengah pandemi Covid-19. Pertumbuhannya masih cukup kuat, meski mengalami perlambatan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Hamid Ponco Wibowo, mengatakan ekonomi DKI Jakarta pada triwulan ini tercatat masih tumbuh sebesar 5,06% (yoy), atau lebih rendah dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,96% (yoy). Hal itu terjadi akibat dampak dari pandemi Covid-19. 

“Perkembangan ekonomi di Jakarta ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi di tingkat nasional yang tumbuh sebesar 2,97% (yoy), melambat dari triwulan sebelumnya sebesar 4,97% (yoy),” kata Ponco dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (6/6). 

Pertumbuhan ekonomi di Jakarta masih ditopang oleh meningkatnya ekspor total dan konsumsi pemerintah. Adapun ekspor total tercatat tumbuh meningkat sebesar 9,75% (yoy), setelah mengalami kontraksi pada triwulan sebelumnya. Kenaikan terutama terjadi pada ekspor barang dan jasa ke luar DKI Jakarta untuk jasa perbankan, jasa kesehatan serta produk makanan jadi dan farmasi.