BI: Meski melemah, pertumbuhan ekonomi di Jakarta cukup kuat
Pertumbuhan ekonomi di Jakarta masih ditopang oleh meningkatnya ekspor total dan konsumsi pemerintah.
Kendati tumbuh melambat akibat pandemi Covid-19, Bank Indonesia menyebut ekonomi DKI pada triwulan I-2020 masih cukup kuat.
Bank Indonesia (BI) mengatakan pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada triwulan I-2020 berdaya tahan di tengah pandemi Covid-19. Pertumbuhannya masih cukup kuat, meski mengalami perlambatan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Hamid Ponco Wibowo, mengatakan ekonomi DKI Jakarta pada triwulan ini tercatat masih tumbuh sebesar 5,06% (yoy), atau lebih rendah dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,96% (yoy). Hal itu terjadi akibat dampak dari pandemi Covid-19.
“Perkembangan ekonomi di Jakarta ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi di tingkat nasional yang tumbuh sebesar 2,97% (yoy), melambat dari triwulan sebelumnya sebesar 4,97% (yoy),” kata Ponco dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (6/6).
Pertumbuhan ekonomi di Jakarta masih ditopang oleh meningkatnya ekspor total dan konsumsi pemerintah. Adapun ekspor total tercatat tumbuh meningkat sebesar 9,75% (yoy), setelah mengalami kontraksi pada triwulan sebelumnya. Kenaikan terutama terjadi pada ekspor barang dan jasa ke luar DKI Jakarta untuk jasa perbankan, jasa kesehatan serta produk makanan jadi dan farmasi.