BI prediksi e-commerce tumbuh Rp337 triliun pada 2021

Pertumbuhan tersebut dinilai tak lepas dari akselerasi digital ekonomi dan keuangan sejak peluncuran cetak biru sistem pembayaran pada 2019.

Ilustrasi. Freepik

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menilai, pertumbuhan niaga elektronik (e-commerce) akan meningkat hingga Rp337 triliun pada 2021. Tahun sebelumnya hanya tumbuh Rp253 triliun.

Pertumbuhan e-commerce tersebut, menurutnya, tak terlepas dari akselerasi digital ekonomi dan keuangan sejak peluncuran cetak biru (blue print) sistem pembayaran Indonesia yang terintegrasi via Quick Response Indonesia Standard (QRIS) pada 2019. Pun disebut menjadi pengubah permainan (game changer) saat pandemi Covid-19.

"Alhamdulillah, QRIS di balik pandemi ini jadi game changer. Di tengah terbatasnya mobilitas manusia, kita dapat dorong digitalisasi kita melalui QRIS bahkan sudah digunakan untuk sukseskan Gernas BBI (Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia," katanya dalam webinar Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), Senin (5/4).

Tak hanya itu, sambung Perry, akselerasi digital di dalam negeri juga mendorong peningkatan pertumbuhan uang elektronik. Pada 2020, tumbuh Rp201 triliun dan diprediksi menjadi Rp266 triliun atau tumbuh 32% pada tahun ini.

Demikian pula untuk transaksi menggunakan perbankan digital. Diperkirakan pada 2021 akan meningkat menjadi Rp32.200 triliun, setelah tahun sebelumnya hanya Rp27.000 triliun atau tumbuh 19%.