BI: Rupiah belum di fundamental sebenarnya

BI masih tetap melihat adanya tekanan dari global yang cukup besar.

ilustrasi shutterstock.com

Bank Indonesia (BI) selaku pemegang penuh kewenangan moneter masih mewaspadai faktor internal. 

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) per 14 September diketahui, dollar AS dihargai Rp14.845

Namun demikian, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo menyampaikan, nilai tersebut masih belum berada di fundamentalnya.  "Kami masih melihat nilai tukar belum stabil dan jauh dari fundamentalnya," terang Dody di kantornya, Jum'at (14/9). 

Selain itu, BI masih tetap melihat adanya tekanan dari global yang cukup besar. Salah satunya karena trade war belum berakhir. Retaliasi mungkin masih terus dilakukan oleh kedua belah pihak. Permasalahan lain yang juga diamati BI adalah kondisi Turki dan Argentina. 

Permasalahan yang biasanya muncul di emerging market adalah mengenai utang luar negeri (ULN). Pelemahan nilai tukar akan mempengaruhi pembayaran utang.