BI sebut akan mulai kurangi injeksi likuiditas tahun depan

Tahun depan, kebijakan makroprudensial BI seperti sistem pembayaran dan inklusi keuangan akan difokuskan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Gubernur BI Perry Warjiyo. Foto Antara/dokumentasi

Bank Indonesia (BI) memberi sinyal akan mulai mengurangi injeksi likuiditas pada tahun depan, untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di 2022. 

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut, likuiditas perbankan masih cukup longgar sehingga masih cukup likuid untuk dapat menyalurkan kredit ke sektor riil. Lebih lagi, saat ini dana pihak ketiga (DPK) masih terdapat 34%.

"Tahun depan kami akan kurangi likuiditas yang sangat longgar, dengan tetap tidak akan berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dan penyaluran kredit karena likuiditas sangat longgar, aset likuid DPK 34%," katanya dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, Senin (30/8).

Perry pun menuturkan, tahun depan kebijakan makroprudensial BI seperti sistem pembayaran, pendalaman pasar, dan inklusi keuangan akan difokuskan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Kebijakan moneter kami perlu kalibrasi kembali, di samping terus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah, tentu saja," ucapnya.