Biayai defisit tahun depan, pemerintah tarik utang Rp973,6 triliun

Pembiayaan defisit tahun depan mencapai Rp868 triliun.

Ilustrasi defisit anggaran. Foto Pixabay.

Pemerintah menargetkan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2022 sebesar 4,8% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Kementerian Keuangan Riko Amir mengatakan pembiayaan defisit tahun depan mencapai Rp868 triliun. Untuk membiayai defisit tersebut, pemerintah akan menarik utang Rp973,6 triliun. 

“Selama 2022, pemerintah akan melakukan pembiayaan utang melalui penerbitan SBN (Surat Berharga Negara) ataupun pelaksanaan pinjaman dengan target Rpp973,6 triliun," kata Riko, Senin (13/12).

Untuk penerbitan SBN, akan dilakukan melalui lelang dan nonlelang. Porsinya, Surat Utang Negara (SUN) sebesar 69% hingga 72% dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebanyak 28% hingga 31%.

Dia yakin rasio utang terhadap PDB pada tahun depan akan lebih rendah ketimbang tahun 2021.