Biden diperkirakan berikan stimulus lagi, IHSG ditutup loyo

Potensi kenaikan inflasi dan yield obligasi Amerika Serikat membuat investor berlaku konservatif terhadap aset berisiko seperti pasar saham.

Ilustrasi foto. Antara

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,77% ke level 6.252 pada perdagangan Selasa (23/3). Pelemahan didorong oleh sektor industri dasar yang turun 1,9% dan sektor properti yang turun 1,36%.

Investor melakukan transaksi sebanyak 19,5 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp11 triliun. Sebanyak 357 saham jatuh ke zona merah dan 151 saham mengalami penguatan. 

Tercatat, investor asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp21,8 miliar di seluruh pasar dan Rp191 miliar di pasar reguler. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menjadi tiga saham yang paling banyak dilepas asing di pasar reguler. 

Riset penutupan Phillip Sekuritas Indonesia menyebutkan, penurunan IHSG sejalan dengan mayoritas Indeks saham di Asia yang mengalami pelemahan. Investor mencermati adanya potensi Presiden AS Joe Biden, mengeluarkan lagi stimulus baru yang bernilai US$3 triliun untuk infrastruktur AS. 

"Selain itu, potensi kenaikan inflasi dan yield obligasi Amerika Serikat membuat investor berlaku konservatif terhadap aset berisiko seperti pasar saham," tulis Phillip Sekuritas.